Terkait Lira, Qatar Janji Investasi Rp 221 Triliun kepada Erdogan

Editor

Budi Riza

Kamis, 16 Agustus 2018 07:58 WIB

Emir Qatar, Sheik Tamim bin Hamad Al Thani (kiri) dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. AA via Daily Sabah

TEMPO.CO, Istanbul – Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menjanjikan investasi senilai US$15 miliar atau sekitar Rp221 triliun kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus stabilitas nilai tukar mata uang Turki yaitu lira.

Baca:

Kena Sanksi, Erdogan Sebut Amerika Tusuk Turki di Punggung

Perang Dagang Turki - AS, 3 Ancaman Erdogan kepada Trump

Advertising
Advertising

Ini terjadi setelah bank sentral Turki CBRT memperketat likuiditas likuditas lira di pasar uang luar negeri untuk mempersulit terjadinya transaksi spekulasi, yang melemahkan nilai tukar lira sejak akhir pekan lalu.

Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengatakan akan berdiri bersama saudara-saudara di Turki terkait isu ekonomi ini.

“Kami berdiri bersama saudara-saudara di Turki, yang telah membela isu-isu dunia Muslim dan Qatar,” kata Sheikh Tamim dalam cuitannya di Twitter seperti dilansir Al Jazeera, Kamis, 16 Agustus 2018.

Sheikh Tamim tiba di Ankara dan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas pelemahan mata uang negara itu.

“Sebagai bagian penting dari pembicaraan yang saya lakukan dengan Presiden Erdogan, kami mengumumkan paket deposito US$15 miliar dan proyek investasi di negara ini, yang memiliki produktivitas ekonomi solid dan kuat,” begitu lanjutan cuit dari Sheikh Tamim.

Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim kalin, mengatakan kedua pemimpin juga membicarakan cara-cara meningkatkan kerja sama kedua negara.

“Kami menilai kedatangan Emir sebagai hal yang penting dan indikator Qatar bersama Turki,” kata Kalin dalam jumpa pers di Ankara.

Lira mengalami pelemahan sejak Jumat pekan lalu setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan menaikkan tarif impor baja dan alumunium hingga dua kali lipat menjadi masing-masing 50 persen dan 20 persen.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

Seperti dilansir Reuters, Trump juga memberi sanksi kepada dua orang menteri Turki terkait penahanan Pastor Andrew Brunson asal AS yang sedang ditahan di Turki terkait dugaan terlibat terorisme.

Baca:

Hubungan Menegang, Erdogan kepada Trump: Ada Apa dengan Anda?

Nilai Tukar Lira Melemah, Erdogan Menantang Operasi Dolar Amerika

Otoritas Turki menangkap Brunson pada 2016 terkait kegiatannya yang diduga membantu kelompok yang mencoba melakukan kudeta militer gagal terhadap Erdogan pada tahun itu. Ratusan orang yang terlibat ditangkap baik militer dan sipil dan telah dijatuhi hukuman penjara.

Nilai tukar mata uang Turki lira sempat melemah ke level 7,24 per dolar namun menguat kembali ke level sekitar 6 lira per dolar pasca kebijakan pengetatan lira untuk mempersulit terjadinya transaksi spekulasi di pasar uang dan komitmen investasi Qatar. Erdogan menyebut ada serangan terhadap perekonomian Turki.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya