Operasi Penertiban, Kamboja Tangkap 50 Pelacur Ilegal Cina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 14 Agustus 2018 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kamboja menangkap lebih dari 50 pelacur asal Cina di Provinsi Sihanoukville pada Selasa, 14 Agustus 2018. "Penangkapan ini sebagai bagian dari tindakan tegas terhadap prostitusi liar. Mereka kami tangkap di pusat bisnis Cina," kata Gubernur seperti dikutip Channel News Asia.
Perdana Menteri Kamboja dikenal sebagai sekutu dekat Beijing dan negara Asia Tenggara lainnya memiliki tempat yang menarik bagi investasi Cina terutama di Ibu Kota Phnom Penh dan kota lain termasuk Shinaukville. Di Provinsi ini, pembangunan pusat judi kasino dan hotel berkembang cepat.
Baca: Laju Investasi Cina di Kamboja Memicu Kriminalitas?
Sihanoukville, sebuah kota pantai berjarak 225 kilometer di sebelah barat Phnom Penh, melakukan pembangunan sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini dengan dukungan aliran uang dari Cina.
Seiring dengan percepatan tersebut, arus pekerja Cina dan uang meningkat tajam di kota yang sebelumnya tidur. Hal itu menimbulkan kriminal dan kebencian lokal terhadap para pendatang.
Gubernur Yun Min mengatakan kepada media, investasi Cina di wilayahnya mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun. Tetapi arus uang yang masuk itu diikuti pula dengan meningkatnya pelacuran yang disediakan oleh dan untuk warga Cina di kawasan itu.
Baca: Eksklusif- Memburu Hun Sen di Ruang Publik
"Ketika banyak warga Cina yang datang, di sana banyak pula kebutuhan untuk melayani mereka," kata Min kepada Reuters. "Pelacuran ilegal di negeri kami harus dihentikan dan ditindak tegas," ucapnya. "Tindakan tegas akan terus berlanjut tanpa batas."
Kedutaan Besar Cina di Phnom Penh tidak memberikan respon ketika dimintai tanggapan melalui email.