5 Jurus Rusia untuk Balas Sanksi Amerika, Apa saja?

Editor

Budi Riza

Selasa, 14 Agustus 2018 08:52 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan). AP via The Sun

TEMPO.CO, Moskow - Hubungan Rusia dan Amerika Serikat kembali menegang setelah Washington memutuskan memberikan sanksi baru terkait kasus serangan racun novichok kepada bekas agen ganda Sergei Skripal dan putrinya.

Baca:

Kena Sanksi Amerika, Rusia: Tinggalkan Dolar Gunakan Rubel

Ini Balasan Rusia Atas Sanksi Terbaru Amerika

Advertising
Advertising

Sanksi yang diumumkan pada pekan lalu ini, seperti dilansir Reuters, akan mulai berlaku pekan depan dan terdiri dari dua paket sanksi. Sanksi pertama penghentian penjualan komponen teknologi canggih. Dan sanksi kedua, yang akan diberikan tiga bulan kemudian, berupa inspeksi terhadap lokasi dan instalasi di Rusia oleh PBB atau lembaga internasional terkait lokasi produksi racun itu.

Media dari Rusia yaitu Russia Today melansir adanya desakan sejumlah anggota parlemen agar pemerintah Rusia membalas sanksi AS itu. Sebagai respon, pemerintah Rusia sudah mulai menjual kepemilikan surat utang AS sejak konflik memanas.

Seorang wanita menunjukkan uang kertas pecahan 100 rubel dengan desain baru dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, 22 Mei 2018. Rusia meluncurkan uang baru dengan desain bertema Piala Dunia 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin

Berikut ini 5 hal yang bisa dilakukan pemerintah Rusia sebagai retaliasi atas sanksi dari AS itu:

1. Titanium

Rusia bisa melarang atau membatasi sebagian ekspor lempeng titanium ke AS. Perusahaan titanium VSMPO-Avisma memproduksi sekitar sepertiga kebutuhan titanium dunia misalnya untuk pembuatan komponen industri pesawat terbang. 70 persen produknya dijual ke pasar luar negeri. Avisma menyuplai 40 persen komponen titanium untuk Boeing dan 60 persen untuk Airbus, dan seratus persen untuk perusahaan Brazil Embraer.

2. Jalur penerbangan

Pemerintah Rusia bisa mengenakan tarif transit pesawat terbang lebih tinggi untuk pesawat kargo dan penumpang AS hingga melarangnya transit secara penuh. Ini karena posisi Rusia yang strategis terletak diantara Eropa dan Asia.

3. LNG

Rusia bisa melarang ekspor produk gas alam cair atau liquefied natural gas ke AS. Nilai ekspor minyak dan petrokimia ke AS sekitar US$8 miliar atau sekitar Rp117 triliun. Ini setara sekitar 4,6 persen dari totla ekspor energi Rusia. Pelarangan ekspor LNG ini tidak bakal merugikan produsen Rusia karena bisa mengalihkan ekspornya ke negara lain.

Bagi AS, pelarangan ekspor LNG ini bisa menjadi masalah karena produksi domestik yang belum mencukupi. AS dikabarkan menjual sebagian LNG ini ke Eropa.

Baca:

Amerika Serikat Tahan Perempuan yang Diduga Agen Rusia

Amerika Beri Sanksi Baru, Rusia Janji Bakal Balas

4. Perusahaan AS di Rusia

Sejumlah perusahaan AS di Rusia masih terus beroperasi meskipun hubungan diplomatik kedua negara memburuk. Sebagai retaliasi, Rusia bisa mempersulit kegiatan bisnis perusahaan AS seperti PepsiCo, ProcterGamble, McDonald’s, Boeing, Mondelez International, General Motors, Johnson & Johnson, Cargill, Alcoa, dan General Electric.

Aktivitas penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018). TEMPO/Tony Hartawan

Pada 2014, lembaga pengawas konsumen Rusia menutup 4 gerai McDonald’s di Moskow Pusat karena pelanggaran administratif. Lembaga ini lalu menggelar penyelidikan atas 430 gerai resto cepat saji itu di Rusia.

Pada saat yang sama, hanya ada sedikit perusahaan Rusia di AS sehingga retaliasi sejenis akan sulit dilakukan.

5. Roket

Rusia bisa menghentikan suplai mesin roket RD-180 sebagai retaliasi atas sanksi AS. Mesin roket ini sangat krusial dalam pelaksanaan program luar angkasa dari NASA dan Pentagon seperti peluncuran satelit.

Mesin roket ini digunakan untuk roket Atlas V. AS juga membeli mesin roket RD-181s milik Rusia, yang digunakan untuk meluncurkan roket Antares, yang membawa kargo Cygnus ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Belakangan AS telah memiliki perusahaan SpaceX, yang bisa meluncurkan kargo dan penumpang ke ISS.

Berita terkait

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

13 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya