Polisi Bangladesh Didesak Bebaskan Fotografer Shahidul Alam

Minggu, 12 Agustus 2018 15:37 WIB

Fotografer Bangladesh Shahidul Alam ditangkap oleh polisi di luar pengadilan Metropolitan Magistrate di Dhaka, Bangladesh, 6 Agustus 2018 dalam gambar diam ini diambil dari video [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Seruan pembebasan Shahidul Alam, fotografer dan aktivis, terhadap kepolisian Bangladesh kian kuat menyusul unjuk rasa mahasiswa pekan lalu.

Alam, 63 tahun, diambil paksa polisi di rumahnya di Dhaka pada Ahad 11 Agustus 2018, terkait dengan pernyataannya yang dianggap provokatif setelah unjuk rasa rusuh melibatkan mahasiswa yang tersiar di Al Jazeera.

Baca: Rusuh di Bangladesh Berlanjut, Sejumlah Jurnalis Dipukuli

Mahasiswa Bangladesh di Universitas Jadavpur timur India turun ke jalan Senin, 6 Agustus 2018. Mereka memprotes serangan terhadap mahasiswa oleh polisi Bangladesh di negara mereka. ANI/CCTV

Unjuk rasa massal pecah di jalan-jalan pada akhir Juli 2018 setelah dua remaja tewas akibat kehantam bis yang melanju cepat.

Advertising
Advertising

Menurut laporan Al Jazeera, desakan pembebasan Alam disuarakan kencang oleh kelompok intelektual dan para penulis Bangladesh. Mereka mengeluarkan pernyataan agar pemerintah Bangladesh segera membebaskan Alam dan membatalkan segala dakwaan terhadap dia.

"Melakukan kritik adalah hak dasar manusia. Negara seharusnya menghormati hak warganya mengenai apa yang sedang terjadi," bunyi pernyataan intelektual Bangladesh.Fotografer Bangladesh Shahidul Alam ditangkap oleh polisi di luar pengadilan Metropolitan Magistrate di Dhaka, Bangladesh, 6 Agustus 2018 dalam gambar diam ini diambil dari video [REUTERS]

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Alam mengaku mengritik pemerintah Bangladesh atas penanganan terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa. "Aparat menggunakan kekuatan dan kekerasan," kritiknya.

Baca: Konvoi Duta Besar Amerika Serikat Diserang di Bangladesh

Ketika dia berada di pengadilan, Alam mengatakan kepada wartawan, polisi telah memukulinya dan tidak memberikan kesempatan bertemu dengan pengacaranya.

"Dia dibawa ke salah satu rumah sakit di Bangladesh setelah istrinya menantang pengadilan agar menunjukkan legalitas penangkapan suaminya dan memberikan kesempatan kepada suamnyia berobat diduga akibat dipukuli polisi."

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

7 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

38 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

47 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

59 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya