Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kritik Protes, Bangladesh Desak Kedubes AS Tarik Pernyataan

image-gnews
Para siswa meneriakkan slogan dalam protes atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah laki-laki dan perempuan, di Dhaka, Bangladesh, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS
Para siswa meneriakkan slogan dalam protes atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah laki-laki dan perempuan, di Dhaka, Bangladesh, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bangladesh menuntut kedutaan besar Amerika Serikat menarik kecaman atas penanganan protes mahasiswa untuk keselamatan lalu lintas.

Puluhan ribu mahasiswa dan pelajar sekolah memblokir jalan-jalan di Dhaka selama lebih dari seminggu, menuntut lalu lintas yang lebih aman, setelah dua remaja tewas oleh bus yang melaju kencang. Polisi menembakkan gas air mata dan memukuli demonstran untuk membubarkan massa, yang menyebabkan puluhan orang terluka.

Baca: Kritik Kekerasan Demonstrasi, Bangladesh Kecam Kedubes AS

Pada Minggu 5 Agustus, kedutaan besar AS mengunggah sebuah pernyataan di Facebook yang mengatakan anak-anak muda terlibat dalam protes damai sedang melaksanakan hak demokratis mereka dan tidak ada yang bisa membenarkan serangan brutal dan kekerasan terhadap anak-anak muda.

Menteri Komunikasi dan Penerangan Bangladesh, Hasanul Hoque Inu, mengatakan polisi telah bertindak dengan menahan diri dan baik Amerika Serikat serta PBB telah melampaui batas dengan kritik mereka.

"Kami mendesak untuk menarik pernyataan ini. Ini tidak sopan," kata Hoque, seperti dilaporkan Reuters, 9 Agustus 2018. Hoque menambahkan pemerintah Bangladesh akan menulis surat kepada kedutaan dan PBB untuk menyampaikan protes.

Marcia Bernicat, Duta Besar Amerika Serikat untuk Bangladesh. Wikipedia

Pada Minggu 5 Agustus, sekelompok orang bersenjata menyerang iring-iringan kendaraan yang membawa duta besar AS untuk Bangladesh. Tidak ada yang terluka tetapi dua kendaraan rusak. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki kasus tersebut.

Para demonstran menuntut perubahan UU keamanan lalu lintas pasca-insiden 29 Juli ketika pengemudi bus kehilangan kendali dan menabrak sekelompok siswa.

Polisi juga mengatakan mereka menangguhkan penahanan aktivis dan fotografer, Shahidul Alam, untuk interodasi setelah dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan pada Rabu 8 Agustus.

Baca: Konvoi Duta Besar Amerika Serikat Diserang di Bangladesh


Alam dijemput dari rumahnya pada Minggu 5 Agustus setelah ia menulis komentar di media sosial bahwa sayap mahasiswa dari partai berkuasa Perdana Menteri Sheikh Hasina berusaha menyerang para pengunjuk rasa. Dia ditangkap dengan tuduhan menyebarkan isu di media sosial, yang bertujuan untuk memicu kekerasan.

Ini bukan pertama kali fotografer Bangladesh Shahidul Alam dengan pihak berwenang. Dilansir dari New York Times, Alam pernah membuat proyek tahun 2010 yang mendokumentasikan penyiksaan dan kematian yang dilakukan aparat pemerintahan, yang menyebabkan polisi Dhaka menutup galerinya dan memprovokasi protes nasional.

Fotografer Bangladesh Shahidul Alam ditangkap oleh polisi di luar pengadilan Metropolitan Magistrate di Dhaka, Bangladesh, 6 Agustus 2018 dalam gambar diam ini diambil dari video [REUTERS]
Dalam demonstrasi keselamatan lalu lintas, sedikitnya 20 petugas polisi menggerebek rumah Alam beberapa jam setelah ia mengunggah video di Facebook yang mengatakan bahwa dia telah dipukuli oleh preman pro-pemerintah dan membuat klaim serupa dalam sebuah wawancara.

Alam yang berusia 63 tahun, dikenal sebagai seorang aktivis sosial dan pengusaha. Ia dibawa ke sidang pengadilan tanpa alas kaki, bersandar pada dua petugas dan dengan keras menyatakan bahwa dia telah disiksa selama ditahan.

Shahidul Alam [MFA News]

Seorang hakim pengadilan tinggi Bangladesh memerintahkan pemerintah untuk membawanya ke rumah sakit, yang dilakukan pihak berwenang pada Rabu 8 Agustus, tetapi kemudian dikembalikan ke tahanan. Para pejabat rumah sakit mengatakan dia tidak memiliki cedera yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Baca: Rusuh di Bangladesh Berlanjut, Sejumlah Jurnalis Dipukuli

Reporters Without Borders di Prancis menyebut kasus Alam sebagai hari gelap untuk kebebasan pers di Bangladesh, dan mengatakan bahwa sekitar puluhan jurnalis lain telah dipukuli selama protes oleh polisi dan pemuda, yang terkait dengan partai Liga Awami yang berkuasa. Saat kejadian, polisi tidak berupaya menghentikan anggota liga pemuda yang menyerang demonstran dan jurnalis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

2 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

4 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

5 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

5 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

5 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

26 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

34 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

34 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang