Amerika Serikat Kembalikan 9 Anak Guatemala ke Orang Tua

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Agustus 2018 13:45 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa di Amerika Serikat memprotes pemisahan anak imigran dari orang tuanya dan mendukung masuknya imigran, Sabtu, 30 Juni 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan anak-anak yang dipisahkan oleh orang tua mereka di wilayah perbatasan Amerika Serikat bersatu dengan orang tuanya. Mereka pun segera diterbangkan ke Guatemala pada Selasa, 7 Agustus 2018.

Nazario Jacinto Carrillo, mantan petani dari desa Huehuetenango, gembira menyambut putrinya yang berusia 5,5 tahun setelah terpisah selama tiga bulan. Carrillo di deportasi ke negara asalnya Guatemala, sedangkan putrinya ditahan di kota San Diego, Amerika Serikat.

"Saya fikir mereka telah merampas putri saya. Sekarang saya merasa damai dan gembira," kata Carrillo, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu, 8 Agustus 2018.

Baca: Dikecam Kiri - Kanan, Trump Hentikan Pemisahan Anak Imigran

Pendemo bentrok dengan penegak hukum di luar Ernest Morial Convention Center di New Orleans, La. Senin, 18 Juni 2018. Mereka menentang penahanan dan pemisahan anak-anak imigran dari orang tua di Perbatasan AS. Matthew Hinton/The Advocate/AP

Baca: Dikritik Soal Pemisahan Anak Imigran, Trump Salahkan Demokrat

Advertising
Advertising

Anak-anak yang dipersatukan kembali dengan orang tuanya berusia 6 tahun sampai 14 tahun. Mereka diterbangkan dari New York ke Guatemala. Mereka adalah kelompok pertama anak-anak yang dikembalikan ke orang tua mereka setelah dipisahkan dalam kebijakan 'nol toleransi' yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Saya sangat merindukan ibu saya. Ketika mereka memisahkan kami, saya merasa sangat sedih," kata Leo Jeancarlo de Leon, 6 tahun, yang dipisahkan dari ibunya.

Sekitar 2.500 anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka menyusul pengetatan kebijakan pada Mei 2018 untuk mengatasi imigran ilegal yang masuk ke Amerika Serikat. Banyak dari para imigran itu melarikan diri ke Amerika Serikat secara ilegal untuk menyelamatkan diri dari tindak kekerasan, namun ada pula yang meminta suaka. Pemerintahan Trump telah mengakhiri kebijakan pemisahan anggota keluarga ini pada Juni 2018 atau beberapa pekan setelah dunia internasional melayangkan protes.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya