2 Manula Jerman Kabur dari Panti Jompo Demi Konser Metal
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 6 Agustus 2018 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dua manula Jerman kabur dari panti jompo untuk pergi ke konser heavy metal terbesar di dunia. Kedua lelaki tersebut rupanya bosan dengan rutinitas di panti jompo dan ingin menonton konser metal dalam festival Wacken Open Air.
Dilansir Russia Today, 6 Agustus 2018, kedua pria dilaporkan menghilang pada Jumat malam 3 Agustus, dari sebuah panti jompo di Dithmarschen di Jerman utara. Pencarian dimulai ketika staf panti jompo membunyikan alarm dan menelepon polisi.
Baca: Bersantap di Restoran Alibaba dengan Pelayan Robot, seperti Apa?
Namun kedua lelaki penggemar musik metal ini ditemukan di festival Wacken Open Air, dianggap sebagai konser heavy metal terbesar di dunia yang digelar setiap tahun di Jerman.
Tiket festival Wacken tahun ini terjual habis dengan dihadiri lebih dari 75.000 penggemar metal dari seluruh dunia. Adapun grup musik yang mengisi konser antara lain Clawfinger, Dimmu Borgir, In Extremo, Judas Priest, Nightwish, Oomph, serta Red Hot Chili Peppers.
Tidak mengherankan, dua penghuni panti jompo yang kabur enggan meninggalkan acara yang digelar selama empat hari mulai dari 2-5 Agustus, sehingga polisi harus mengantarkan mereka pulang dengan bantuan taksi dan mobil patroli.
"Keduanya bingung dan tidak peduli," kata Merle Neufeld, juru bicara polisi setempat.
Fire in the hole! ...I personally f’n hate pyro but I guess it looks cool?!?#wacken #wackenopenair #wackenopenair2018 #wacken2018 #archenemy #heavymetal #michaelamott #pyrotechnics @Wacken @DeanGuitars @rotosound_uk pic.twitter.com/0alYBqP9pr
— Michael Amott (@Michael_Amott) August 4, 2018
Meskipun festival musik Wacken memiliki reputasi terkenal bagi penggemar musik metal seluruh dunia, namun penyelenggara memperingatkan penggemar terhadap api dan debu dari gelombang panas yang melanda Jerman.
Baca: Mengganggu Bison di Taman Yellowstone, Turis Amerika Alami Ini
Sementara kepolisian memuji perilaku para penonton sehingga konser berjalan lancar tanpa ada gangguan kekerasan apapun.
