Anwar Ibrahim Jabat Ketum PKR, Menanti Kursi Perdana Menteri

Senin, 6 Agustus 2018 10:05 WIB

Anwar Ibrahim. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin politik Malaysia, Anwar Ibrahim, memenangkan kursi Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada Minggu 5 Agustus. Ini adalah langkah Anwar Ibrahim untuk menagih janji kursi perdana menteri dari koalisi Pakatan Harapan ketika perdana menteri Mahathir Mohamad mundur.

Dilaporkan Reuters, 6 Agustus 2018, Anwar Ibrahim secara tidak resmi memenangkan kursi ketua partai dalam pemilihan. Namun hasil resmi baru akan diumumkan pada 19 Agustus.

Baca: Anwar Ibrahim Bakal Jadi Presiden PKR, Wan Azizah Bilang Ini

"Kami sekarang akan mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) kami di mana semua nama akan diperiksa oleh panitia pemilihan PKR. Kemudian, seorang auditor yang ditunjuk oleh kepemimpinan baru kami akan mengkonfirmasi pencalonan Anwar,” kata Ismail Yusof, sekretaris komisi pemilihan partai PKR.

Anwar menggantikan istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, wakil perdana menteri Malaysia, sebagai ketua umum partai.

Advertising
Advertising

Partai PKR Anwar Ibrahim adalah bagian dari koalisi yang memenangkan pemilu Malaysia pada Mei. Mahathir Mohamad terpilih sebagai perdana menteri, tetapi Anwar Ibrahim mengatakan dia akan menjabat perdana menteri setelah Mahathir Mohamad mundur.

Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (tengah), berfoto dengan suaminya, Anwar Ibrahim, yang juga bekas Deputi PM Malaysia, di rumahnya seusai pembebasan Anwar dari Penjara Sungai Buloh Malaysia. Channel News Asia

Anwar Ibrahim sempat menjabat wakil perdana menteri Mahathir pada 1990-an, tetapi jatuh selama krisis keuangan Asia 1997-99. Dia akhirnya dipecat oleh partai yang berkuasa setelah menantang pemerintahan Mahathir, dan dipenjara atas tuduhan sodomi dan korupsi.

Setelah dibebaskan pada 2004, Anwar Ibrahim dipenjara untuk kedua kalinya atas kasus sodomi pada 2015. Anwar Ibrahim dan pendukungnya mengatakan tuduhan itu bermotif politik.

PM Mahathir Mohamad (kanan) menyambut bekas Deputi PM Anwar Ibrahim (kiri) di Istana Negara Malaysia seusai Anwar dibebaskan dari Penjara Sungai Buloh, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 16 Mei 2018. Bernama

Mahathir Mohamad mendapat pengampunan kerajaan untuk Anwar Ibrahim setelah dia terpilih menjadi perdana menteri dan berjanji ia akan mundur agar Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri.

Baca: Calonkan Diri Jadi Ketum PKR, Anwar Ibrahim Siap Tagih Janji PH

Dilansir AlJazeera pada 16 Juli 2018 saat wawancara, Mahathir Mohamad berjanji untuk memberikan jabatan dengan mengundurkan diri dalam waktu dua tahun, setelah Anwar mendapat pengampunan kerajaan.

"Karena saya sudah tua. Kita perlu membentuk koalisi untuk mengalahkan Najib. Koalisi harus melibatkan partai Anwar Ibrahim. Kondisi Anwar untuk bergabung dengan koalisi adalah dia akan menjadi perdana menteri berikutnya setelah saya," kata Mahathir Mohamad.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

10 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya