Junta Thailand Minta Inggris Ekstradisi Eks PM Yingluck

Rabu, 1 Agustus 2018 13:46 WIB

26-inter-rekeningYingluckDibekukan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand meminta Inggris mengekstradisi mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra yang melarikan diri ke Inggris beberapa hari sebelum pengadilan menjatuhkan putusan dalam perkara korupsi skema subsidi beras.

“Kami tidak bisa pergi dan langsung menangkap orang di luar negeri, sehingga terserah negara itu untuk menangkap dan mengirimnya kepada kami," kata Prayut Chan-0-cha, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, Selasa, 31 Juli 2018 seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca: Mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra Kini Berkebun

Prayut mengatakan, permintaan tersebut merupakan prosedur yang diperlukan antara kedua negara yang berbagi perjanjian ekstradisi yang ditandatangani pada 1911.

Yingluck melarikan diri dari Thailand untuk menghindari dirinya dipenjara karena skema subsidi beras mengakibatkan negara kerugian miliaran dolar. Adi kandung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra ini menolak dakwaan. Ia mengatakan ada motif politik di balik persidangan.

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS

Mahkamah Agung kemudian menjatuhkan hukuman in absentia penjara selama lima tahun pada Yingluck September tahun lalu.

Baca: Sedang Buron, Bekas PM Yingluck Berfoto di Depan Toko Harrods?

Advertising
Advertising

Seperti yang dilansir oleh Reuters pada 31 Juli 2018, Yingluck dan Thaksin berada di pusat perebutan kekuasaan yang mendominasi politik Thailand selama lebih dari satu dekade, mengadu kaum royalis tradisional dan elit militer melawan keluarga Shinawatra dan pendukungnya di pedesaan utara dan timur laut.

Belum ada kejelasan mengapa pemerintah Thailand baru 31 Juli meminta ekstradisi Yingluck dan bagaimana tanggapan Inggris.

Baik Thaksin maupun Yingluck masih memiliki pengaruh politik yang signifikan dalam pemilihan umum untuk beberapa tahun ke depan. Para kritikus mengatakan pemerintah militer ingin mengakhiri pengaruh politik keluarga dengan memperkenalkan konstitusi baru dengan dukungan militer dan pemberian batasan-batasan pada partai-partai politik.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | ALISHA ULFAH FIRDIANI

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

2 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

6 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya