Polisi Cina Korup yang Masuk Daftar Buronan Menyerahkan Diri

Senin, 30 Juli 2018 08:35 WIB

Petugas kepolisian berjaga-jaga dekat Wisma Negara Diaoyutai, tempat pejabat asing biasanya tinggal, di Beijing, Cina, 27 Maret 2018. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang polisi tersangka korupsi yang masuk dalam 100 daftar buronan di Cina, telah kembali ke Cina dari Amerika Serikat setelah menyerahkan diri.

Zhang Yongguang, mantan polisi di kota Shenzhen, Cina selatan, kabur ke Amerika Serikat pada 2010 dan menjadi buron karena dicurigai menerima suap.

Dilaporkan Reuters, 30 Juli 2018, Zhang kembali ke negaranya atas kemauannya sendiri dan mengembalikan dana korupsi, ungkap Komisi Disiplin Pusat.

Baca: Hukuman Penjara Mantan Presiden Park Geun-hye Ditambah

Pada April 2015, pemerintah Cina menerbitkan daftar "100 tersangka paling dicari" yang diyakini bersembunyi di luar negeri, banyak yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Zhang adalah orang ke-54 dalam daftar itu telah kembali ke Cina sejak operasi perburuan diluncurkan.

Advertising
Advertising

"Kami akan melakukan upaya gigih dalam memerangi korupsi dan memulihkan aset yang dicuri, tidak menyisakan ruang bagi buron koruptor untuk bersembunyi dan tidak ada harapan bagi mereka yang ingin melarikan diri," kata seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.

Penjara ditahannya tiga penyelundup narkoba dari Jepang di Dalian, Cina. Ketiganya akan dieksekusi pada hari Jumat (9/4). AP Photo/Kyodo News, Masao Mizuno

Tidak ada rincian tentang dakwaan terhadap Zhang atau kemungkinan hukuman yang akan diterima, namun seperti dilaporkan Associated Press, pada 2010 ia dituduh menerima suap sebesar 920.000 yuan atau US$ 135.000, setara Rp 1,9 miliar. Zhang menyerah kepada polisi dan menyerahkan suap yang diterimanya.

Baca: Jet Tempur Korea Selatan Cegat Jet Termpur Cina, Ada Apa?

Banyak negara Barat enggan membantu kampanye antikorupsi Cina, atau menandatangani perjanjian ekstradisi, dan tidak mau mengekstradisi buron dengan alasan penganiayaan terhadap tersangka kriminal tetap menjadi masalah HAM. Selain itu, negara barat juga mengeluh bahwa Cina enggan memberikan bukti kejahatan yang akan ditinjau oleh pengadilan Barat.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

13 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

14 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

22 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya