Saingi Rusia, Militer Amerika Serikat Kembangkan Tank Robot

Senin, 30 Juli 2018 07:00 WIB

Robot Tank Rusia. [Sputnik]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat dilaporkan tengah mengembangkan teknologi yang bisa mengubah segala kendaraan menjadi robot dan memiliki Kecerdasan Buatan otonom.

"Perangkat keras dan perangkat lunak dapat dipasang ke platform kendaraan yang berbeda untuk meningkatkan tingkat otonomi," ungkap seorang insinyur Angkatan Darat, seperti dilansir Sputniknews, 29 Juli 2018.

Sementara program yang dilaporkan masih belum jelas, media militer Warrior Maven mencatat bahwa pengembangan ini sebagai upaya Angkatan Darat Amerika Serikat untuk menciptakan algoritma yang menginformasikan kendaraan taktis tak berawak untuk mengikuti kendaraan berawak di sekitar medan perang.

Baca: Uran-9, Tank Canggih Rusia Siap Dipamerkan ke Publik

Dalam beberapa kesempatan, Angkatan Darat mengatakan akan fokus pada kendaraan berawak dan tak berawak yang melakukan operasi.

Advertising
Advertising

"Keuntungannya adalah bahwa sistem otonom mengurangi risiko pertempuran dan korban personel dan membantu mengelola banyak lingkungan tempur seperti terbang secara nirkabel di mana manusia tidak dapat mengoperasikan semua sistem secara efektif," ujar Paul Wallis, eeditor Digital Journal di Large.

Tank M1A2 SEP (System Enhancement Package) Abrams merupakan modernisasi dari M1A2. Tank Angkatan Darat Amerika Serikat ini menggunakan teknologi yang sangat maju. Tank M1A2 SEP dilindungi dengan lapisan uranium sehingga tahan rudal anti tank, dan bagian dalam dilapisi dengan Kevlar, untuk melindungi kru dari pecahan senjata anti tank. Meriam utama menggunakan 120 mm L/44 M256A1 smoothbore (42 putaran). M1A2 juga dilengkapi dengan senapan mesin berat Browning M2 kaliber 12,7 mm dan senapan mesin M240 kaliber 7,62 mm. wikiwand.com

Teknologi Angkatan Darat difokuskan pada bagaimana menavigasi dan mendeteksi posisi target di lingkungan yang ditolak GPS di medan pertempuran atau mendeteksi bahwa musuh sedang menyerang," kata insinyur Angkatan Darat AS, Osie David.

Beberapa rincian dari perangkat lunak terbaru memungkinkan "kecerdasan buatan" bukan pengembangan baru, namun pengembangan lanjutan unyuk sensor canggih guna mengumpulkan dan mengintegrasikan kecerdasan dari berbagai input sebelum mengirimnya ke pengendali untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Dua jet tempur siluman Lockheed Martin Corp F-35 terbang saat tampil dalam acara Avalon Airshow in Victoria, Australia, 3 Maret 2017. Australian Defence Force/Handout via REUTERS

Sensor telah menjadi fokus pengembangan militer AS selama bertahun-tahun. Misalnya, sumber pertahanan mengatakan kepada Sputnik News bahwa F-35 pada dasarnya adalah "komputer terbang" yang mengumpulkan banyak data elektronik yang dapat diteruskan ke unit lain dalam serangan terkoordinasi.

Bayangkan sebuah F-35 mengumpulkan data gambar dari rudal balistik yang meluncur, membentuk gambar proyektil itu secara real-time dan mengirim data ini ke pasukan angkatan laut AS yang mampu meluncurkan pencegat rudal kontra-balistik.

Baca: Turki Akan Gugat Amerika Serikat Jika Melarang Penjualan F-35

"Alih-alih mengirim data informasi kembali ke pos komando, perangkat otonomi dapat memungkinkan sensor untuk melakukan deteksi dan identifikasi objek secara real time ... dan kemudian mengirim informasi itu ke manusia," kata David.

Menurut Wallis, "Kita harus tetap melihat fakta bahwa semua sistem militer ini belum dicoba dan menjadi kelas senjata yang sama sekali baru, mungkin jutaan sistem Kecerdasan Buatan yang berbeda. Dalam kontak dengan manusia, sistem Kecerdasan Buatan dapat mengantarkan beberapa kejutan yang tidak menyenangkan seperti cedera dan pasar gelap, atau bisa menyerang belik orang, dengan efek mematikan atau sebaliknya."

Baca: Biaya Program F-35 AS Mencapai Rp 20.300 Triliun

"Perlu pengawasan yang efektif, dan yang lebih penting, penanggulangan yang tepat untuk mematikan dan mengendalikan sistem Kecerdasan Buatan apa pun yang berhubungan dengan manusia," kata Wallis.

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

2 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

3 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

3 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

4 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

5 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

5 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

6 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya