Pemilu Kamboja, Hun Sen Berikan Hak Suara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Juli 2018 09:33 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memberikan hak suaranya pada Pemilu Kamboja 2018, Minggu, 29 Juli 2018. Sumber: istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, dan istrinya, Bun Rany mendatangi tempat pemungutan suara 1697, yang berlokasi di Teacher Training College, Provinsi Kandal, Kamboja, Sabtu, 29 Juli 2018. Hun Sen tiba pada pukul 7.30 atau 30 menit setelah tempat pemungutan suara dibuka.

Tanpa mengantri, Hun Sen dan istrinya langsung memberikan hak suaranya. Di tempat pemilihan 1697, total ada 653 pemilih. Hun Sen berada di nomor urut 581 dan istrinya urutan ke 288. Hun Sen menyapa para pemilih yang ada ditempat pemilihan dengan senyuman.

"Maaf saya tidak bisa mengeluarkan pernyataan dan berkomentar di TPS. Ini sesuai aturan pemerintah Kamboja. Tolong dimengerti," kata Hun Sen menanggapi pertanyaan Tempo, Sabtu, 29 Juli 2018.

Baca: Komisi Pemilihan Umum Kamboja Kerahkan Gajah Antar Surat Suara

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memberikan hak suaranya pada Pemilu Kamboja 2018, Minggu, 29 Juli 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Advertising
Advertising

Baca: Pemilu Kamboja, Pendukung Hun Sen Berikan Dukungan Suara

Dalam pemilu Kamboja 2018, total ada 20 partai yang mengikuti pemilu ini. Pemilu Kamboja menuai kritikan setelah partai oposisi terbesar Kamboja, Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP, dibredel oleh pemerintah Kamboja. Seorang diplomat Kamboja kepada Tempo mengatakan CNRP tak bisa ikut pemilu karena dinilai telah melakukan banyak pelanggaran.

Hun Sen telah 33 tahun berkuasa. Dalam pemilu Kamboja 2018, Hun Sen kembali maju dari Partai Rakyat Kamboja atau CPP. Sebelumnya dalam pertemuan dengan para pengawas pemilu internasional, Hun Sen mengatakan pemerintahannya telah menciptakan banyak perubahan dan peningkatan hingga membuat Kamboja menjadi negara demokrasi seperti sekarang ini.

Namun tidak semua masyarakat Kamboja satu suara dengan Hun Sen. Seorang warga yang tak mau dipublikasi identitasnya mengeluhkan Kamboja telah kebanjiran pekerja asing dari Cina. Negara Tirai Bambu itu banyak mengucurkan investasi di Kamboja, namun saat yang sama 'mengirimkan' lebih banyak tenaga kerjanya ke Kamboja sehingga memperparah angka pengangguran di Kamboja. Sayangnya, Hun Sen dinilainya tak banyak melakukan upaya mengatasi hal ini.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

8 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

18 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

30 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

41 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

41 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

46 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

47 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya