Pemilu Kamboja, Hun Sen Yakin Masyarakat Masih Percaya Partainya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 28 Juli 2018 22:35 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, ditemui sehari sebelum pelaksanaan pemilu Kamboja 2018, Sabtu, 28 Juli 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tampak semringah. Senyum mengembang di wajahnya menyambut tim pemantau pemilu Kamboja dari lebih 45 negara dan beberapa media asing pada Sabtu, 28 Juli 2018.

Sebelum memberikan pandangannya soal pemilu Kamboja 2018, Hun Sen menyalami satu per satu tamunya. Dia pun tak ragu menerima ajakan foto bersama.

"Kamboja saat ini berada dalam situasi yang stabil, kondusif dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh secara konsisten," kata Hun Sen, yang disampaikan dalam bahasa Khmer, Sabtu, 28 Juli 2018.

Baca: Begini Situasi Kamboja Menjelang Pemilu

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memberikan keterangan kepada para pengamat internasional yang akan mengawasi jalannya pemilu Kamboja 2018, Sabtu, 28 Juli 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca: Pemilu Kamboja, Pendukung Hun Sen Berikan Dukungan Suara

Hun Sen sudah lebih dari 30 tahun berkuasa di Kamboja. Menurut dia, di bawah kepemimpinannya, berbagai perubahan dan peningkatan telah dilakukan untuk membuat Kamboja menjadi negara demokrasi seperti sekarang ini, di mana masyarakat secara bebas mendirikan partai dan memilih sesuai dengan hati nurani.

Partai berkuasa, yakni Partai Rakyat Kamboja atau CPP, telah membuktikan pencapaiannya sehingga masyarakat masih memberikan Hun Sen kepercayaan untuk memimpin. Dia mengatakan sangat yakin dalam pemilu Kamboja, yang akan diselenggarakan pada 29 Juli 2018, mayoritas masyarakat Kamboja masih mempercayai CPP untuk memimpin negara ini.

Kedatangan tim pemantau yang mewakili lebih dari 50 negara berbagai kawasan, termasuk beberapa mantan presiden, mantan wakil presiden, dan mantan pejabat tinggi, membuktikan mereka telah mewakili masyarakat internasional untuk menyaksikan secara langsung jalannya pemilu Kamboja 2018. Terlebih, di antara tim pemantau berasal dari negara-negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti Cina, India, Indonesia, dan Pakistan.

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

1 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

4 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

9 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

10 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

27 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

39 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

50 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

50 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

55 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya