Bertanya ke Trump, Jurnalis CNN Kena Larangan Meliput, Kenapa?

Editor

Budi Riza

Jumat, 27 Juli 2018 10:45 WIB

Pejabat media Gedung Putih dikabarkan melarang salah satu jurnalis CNN untuk meliput jumpa pers Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, pada Rabu, 25 Juli 2018. CNN

TEMPO.CO, Washington – Gedung Putih melarang salah satu jurnalis dari CNN untuk meliput kegiatan Presiden AS, Donald Trump, di Rose Garden. Ini terjadi setelah jurnalis Kaitlan Collins mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Trump dalam sesi foto pada Rabu, 25 Juli 2018.

Baca:

Perang Dagang AS - UE, Trump Menyasar Baja dan Alumunium Sekutu

Trump dan Uni Eropa Bersepakat Menuju Tarif Impor Nol

Advertising
Advertising

“Mereka bilang ‘Anda tidak diundang dari media untuk liputan acara di Rose Garden hari ini,” kata Collins seperti dilansir CNN, Rabu, 25 Juli 2018. “Mereka bilang pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan dinilai tidak pantas. Dan mereka katakan saya berteriak saat itu.”

Rose Garden adalah taman yang terletak diantara Gedung Oval dan sayap barat dari Gedung Putih. Trump dan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menggelar jumpa pers mengenai isi pertemuan keduanya, yang bersepakat untuk menghilangkan semua hambatan tarif dan perdagangan antara AS dan Uni Eropa.

Saat pelarangan liputan itu terjadi, Collins sedang bertugas sebagai wartawan ‘pool’ mewakili semua jaringan televisi yang biasa meliput di Gedung Putih.

Dia sempat menanyakan soal isu bekas pengacara Trump yaitu Michael Cohen, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat sesi foto antara Trump dan Juncker. “Namun, Trump tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan itu,” begitu dilansir CNN.

Collins mencuit soal ini dalam akun Twitter-nya @kaitlancollins.

Pada sesi acara sore, Collins dipanggil ke kantor Bill Shine, yang pernah menjadi Presiden di Fox News, dan sekarang menjabat sebagai deputi kepala staf Gedung Putih bidang komunikasi. Saat itu, Shine ditemani juru bicara Sarah Sanders.

Keduanya memberi tahu Collins bahwa dia tidak diundang untuk sesi jumpa pers di Rose Garden. Saat itu, Collins menjawab,”Kalian melarang saya meliput sebuah acara karena kalian tidak suka dengan pertanyaan yang saya tanyakan.”

Saat itu, Shine dan Sanders mengatakan bahwa mereka tidak melarang jaringan televisi CNN untuk meliput. “Fotografer Anda masih bisa datang. Produser Anda juga bisa datang. Tapi Anda tidak diundang ke acara jumpa pers di Rose Garden hari ini,” kata Collins menirukan ucapan keduanya.

Baca:

Perang Dagang, Trump Geber Tarif Impor Produk Teknologi Cina

Donald Trump Kucurkan Rp 174 T untuk Petani Terdampak Tarif Impor

“Untuk jelasnya, kami mendukung kebebasan berekspresi dan meminta semua orang untuk bersikap hormat terhadap Presiden dan tamu di Gedung Putih,” kata Sanders.

Soal ini, CNN membantah pernyataan Gedung Putih bahwa Collins mengajukan pertanyaan yang tidak pantas kepada Presiden.

“Hanya karena Gedung Putih merasa tidak nyaman dengan sebuah pertanyaan terkait berita hari ini, itu tidak berarti pertanyaan itu tidak relevan dan tidak perlu ditanyakan,” kata manajemen CNN. “Keputusan untuk melarang seorang anggota media bersifat balasan dan tidak mengindikasikan kebebasan pers. Kami menuntut perlakuan lebih baik.”

Soal ini, Bill Shine mengatakan Gedung Putih tidak pernah melarang seorang jurnalis untuk liputan dengan alasan kata ‘larangan’ tidak pernah digunakan.

“Bisa kalian tanyakan kepada dia (Collins) apakah kami pernah menggunakan kata ‘larang’,” kata Shine kepada media pada Kamis, 26 Juli 2018 seperti dilansir ABC News. Shine menolak menjelaskan kata apa sebenarnya yang dia gunakan untuk meminta Collins tidak meliput sesi jumpa pers di Rose Garden.

“Kalian tanya dia, fokus sekarang, kalian tanya dia apakah kami pernah menggunakan kata ‘larang’,” kata Shine.

Menanggapi peristiwa ini, pengurus Asosiasi Koresponden Gedung Putih atau WHCA mengatakan,”Tindakan balasan seperti ini sepenuhnya tidak pantas, salah memahami, dan lemah. Ini tidak bisa dilakukan,” kata Olivier Knox, Presiden WHCA. Trump belum mengeluarkan pernyataan soal ini.

Berita terkait

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

11 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

15 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

22 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

23 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya