Haley: Negara Islam Banyak Omong Soal Palestina, Kontribusi Nol

Rabu, 25 Juli 2018 18:05 WIB

Dubes As untuk PBB, Nikki Haley. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley, menyindir negara muslim dunia karena tidak memberikan uang padahal selalu bicara banyak untuk mendukung Palestina.

"Negara-negara anggota PBB, khususnya negara-negara Arab, cepat berbicara banyak tentang orang-orang Palestina, tapi tiba-tiba absen ketika datang untuk menulis cek (anggaran)," ujar Haley kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa saat pidato pertemuan bulanan membahas Timur Tengah di New York, seperti dilaporkan The Jerusalem Post, 25 Juli 2018.

"Bicara itu mudah," kata Haley. "Tidak ada kelompok negara yang lebih murah hati ketimbang kata-kata mereka daripada tetangga Arab Palestina dan negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) lain.

Baca: Uni Eropa Peringatkan Israel Soal Penghacuran Desa Palestina

"Tetapi semua kata yang diucapkan di sini, di New York, tidak memberi makan, pakaian, atau mendidik satu anak Palestina. Yang mereka lakukan adalah membuat masyarakat dunia gusar," ucapnya.

Advertising
Advertising

Haley menambahkan, Amerika sering dikritik karena dukungan kuatnya terhadap sekutunya, Israel. Padahal, kata dia, Amerika telah memberikan rakyat Palestina seperempat miliar dolar setiap tahun sejak 1993.

Ketika Dewan Keamanan PBB dipanggil untuk membahas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan meningkatnya kekerasan di perbatasan Israel-Gaza, Haley mengingatkan dewan bahwa Amerika, donor terbesar bagi para pengungsi Palestina, memangkas bantuannya menjadi US$ 60 juta atau sekitar Rp 867 miliar dari total US$ 365 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun pada 2018.

Haley menyindir beberapa negara di depan Dewan Keamanan PBB, seperti Mesir, Kuwait, dan UEA, yang telah berpidato tentang mendukung Palestina, tapi tidak berkontribusi secara finansial.

Suasana rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai keputusan mengenai status Yerusalem di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Desember 2017. REUTERS/Brendan McDermid

Menurut laporan Ynet, Haley mengatakan, "Negara demi negara mengklaim solidaritas untuk rakyat Palestina, tapi tidak ada kelompok negara yang lebih murah hati dengan kata-kata mereka daripada tetangga Arab Palestina."

Dalam pertemuan ini, Haley juga mengangkat isu Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA), yang menghadapi pemotongan keuangan besar-besaran dari Amerika, dan menyebut beberapa negara yang tidak memiliki kontribusi dalam mendukung organisasi.

Baca: Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

"Tahun lalu, kontribusi Iran untuk UNRWA adalah nol, kontribusi Aljazair untuk UNRWA adalah nol, kontribusi Tunisia untuk UNRWA adalah nol. Turki hanya menyediakan US$ 6,7 juta atau Rp 96 miliar, sementara Amerika memberi US$ 364 juta (sekitar Rp 5,2 triliun). Itu sepuluh kali lipat dari setiap negara yang baru saya sebutkan," ucap Haley.

Haley menekankan total kontribusi negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan Pakistan berkisar antara US$ 20 ribu (sekitar Rp 289 juta) dan US$ 668 ribu (sekitar Rp 9,6 miliar).

Haley mengakhiri pidatonya dengan mengatakan negara-negara yang disebutkan harus kembali berkaca apa yang mereka lakukan untuk membantu Palestina selain menyampaikan pidato solidaritas Palestina.

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

51 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

54 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

8 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

9 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

15 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya