Gelombang Panas Melanda Jepang, 77 Orang Tewas

Editor

Budi Riza

Selasa, 24 Juli 2018 15:32 WIB

Sejumlah warga terlihat berjalan sambil membawa payung di Tokyo, Jepang, pada Senin, 23 Juli 2018, dengan suhu tercatat mencapai 40,8 derajat Celcius. Kyodo via Japan Times

TEMPO.CO, Tokyo – Gelombang panas membuat suhu udara di Kota Kumagaya, Prefektur Saitama, wilayah Tokyo, Jepang, mencapai rekor 41,1 derajat Celcius pada Senin sore, 23 Juli 2018. Ini merupakan catatan suhu tertinggi sejak meningkatnya suhu di Jepang sejak awal Juli 2018.

Baca:

Advertising
Advertising

Media Japan Times melansir sekitar 77 orang, yang mayoritas berusia sepuh, meninggal akibat gelombang hawa panas sejak 9 Juli 2018. Ini termasuk seorang siswa sekolah yang meninggal saat mengikuti acara di lapangan pada pekan lalu setelah sempat pingsan akibat panasnya suhu udara.

“Sembilan orang meninggal dunia pada Senin, 23 Juli 2018,” begitu dilansir Japan Times, Senin, 23 Juli 2018. Sekitar 30 ribu orang telah dibawa ke rumah sakit karena menderita kepanasan sejak awal bulan, begitu dilansir Straits Times.

Suhu di Kota Kumagaya itu mengalahkan suhu tertinggi yang tercatat pernah terjadi di daerah Shimanto, Prefektur Kochi di bagian barat Jepang pada Agustus 2013 yaitu sekitar 41 derajat. Di distrik Ome, yang masuk ke dalam wilayah ibu kota Tokyo, suhu tercatat mencapai 40,8 derajat pada Senin pekan ini.

Baca:

Video:

Seorang warga asal Singapura, Nur Rosmawati, 27 tahun, yang bekerja di sebuah perusahaan penerbitan, mengaku sempat mengalami black out selama beberapa detik pada Sabtu pekan lalu. Ini terjadi ketika dia sedang berjalan selama lima menit dari rumahnya ke sebuah toserba. “Padahal saya membawa payung (untuk peneduh),” kata dia kepada Straits Times.

Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo telah mengirim mobil ambulans untuk menangani warga yang membutuhkan pertolongan sebanyak 3,125 kali hingga Ahad pekan lalu. Ini merupakan jumlah pengiriman layanan mobil ambulans terbanyak sejak dinas itu berdiri pada 1936.

Jumlah warga yang dibawa mobil ambulans ini juga mencapai rekor tertinggi yaitu 3,544 orang hingga akhir pekan lalu mengalahkan angka layanan penuh pada 2017 yaitu 3,454 orang.

Tingginya suhu udara membuat Badan Meteorologi mengeluarkan peringatan himbauan agar warga memperbanyak minum air putih dan mengambil langkah pencegahan agar tidak terkena serangan hawa panas.

Menurut perkiraan lembaga ini, suhu panas bakal berlanjut hingga Agustus 2018 baik di wilayah timur dan barat Jepang. “Harap berhati-hati terkena serangan hawa panas dan pastikan Anda terus minum dan mengkonsumsi garam secukupnya,” begitu peringatan yang dikeluarkan badan ini.

Fenomena gelombang hawa panas ini membuat pemerintah terkejut karena akan menggelar Olimpiade 2020 pada Juli – Agustus 2020, yang merupakan bulan dengan hawa terpanas selama ini.

Petugas Olimpiade dan pejabat dari kantor pemerintahan Tokyo, Jepang, mempertimbangkan untuk menerapkan cat penahan panas untuk jalanan dan menyebar mobil penyembur hawa dingin untuk melawan gelombang panas ini.

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

27 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

4 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

6 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

11 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

17 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

1 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya