Mesut Ozil Kecewa pada Media Jerman

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Juli 2018 09:07 WIB

Sejak hengkang dari Real Madrid pada 2013, gelandang Jerman, Mesut Ozil dalam 100 penampilannya pertama bersama Arsenal, ia menorehkan 20 gol dan 36 assist. REUTERS/David Klein

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain gelandang tim nasional sepak bola Jerman, Mesut Ozil, bereaksi atas pemberitaan media Jerman yang dinilai telah menyerangnya. Menurut Ozil media di Jerman telah mengkaitkan latar belakang Turkinya dan pertemuannya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebagai propaganda sayap kanan.

Dikutip dari rt.com pada Senin, 23 Juli 2018, Ozil mengatakan pertemuannya dengan Erdogan bukan pertemuan politik. Pertemuan itu hanya sebuah pertemuan sederhana karena Ozil masih keturunan Turki.

Ayah Ozil, Mustafa Ozil adalah imigran dari Turki yang merantau ke Jerman pada 1967. Ibu Ozil, Gulizar, melahirkan Ozil di Gelsenkirchen sebuah wilayah di Jerman barat pada 1988.

"Saya punya dua hati; satu Jerman dan satu Turki. Ibu selalu mengajarkan agar saya menghormati dan tidak pernah melupakan dari mana saya berasal," kata Ozil.

Baca: Liburan Pilih Umrah, Mesut Ozil jadi Buruan Selfie Jemaah

Advertising
Advertising

Koleksi sepatu Mesut Ozil. Sumber. youtube

Dalam kicauannya, Ozil menjelaskan pertemuan pada Mei 2018 dilakukan di London, Inggris bersama rekan pemain sepak bola asal Jerman lainnya, Ilkay Gundogan. Dia mengakui, pernah bertemu Erdogan dalam beberapa kali kesempatan dan pertemuannya dengan Erdogan dilakukan pada Mei 2018 bukan pertemuan terkait politik atau pemilu. Melainkan untuk menghormati negara asal keluarganya.

"Pertemuan saya dengan Presiden Erdogan bukan untuk mendukung salah satu kebijakan. Setiap kali bertemu, kami selalu membicarakan topik yang sama, yakni sepak bola karena dia juga bermain sepak bola waktu masih muda," kata Ozil.

Ozil menyadari banyak orang membicarakan penampilannya di Piala Dunia, ada yang memuji tetapi tidak sedikit pula yang mengkritik. Jika surat kabar menemukan kesalahan dalam permainannya, Ozil pun mengatakan bisa menerima masukan itu karena dia bukan pemain sepak bola yang sempurna. Kritikan baginya adalah motivasi untuk bekerja dan berlatih lebih keras. Namun Ozil menegaskan sangat tidak bisa menerima jika media-media di Jerman terus-menerus menyalahkan garis keturunannya yang berdarah Turki.

Baca: Kecewa, Mesut Ozil Pensiun Dari Timnas Jerman

"Jelas sekali media di Jerman menggunakan latarbelakang keluarga saya dan foto saya dengan Presiden Erdogan sebagai propaganda sayap kanan untuk mempolitisasi. Ini melanggar ranah pribadi saya yang seharusnya tidak boleh dilanggar," kata Ozil.

Ozil lantas membandingkan dengan pemain Piala Dunia lainnya dari Jerman, Lothar Matthaus, yang bertemu dengan pemimpin dunia lainnya tetapi sepi dari kritikan media. Disela-sela berlangsungnya Piala Dunia 2018, Matthaus bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

8 jam lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

1 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

1 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

2 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

4 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya