Cina Beri Pinjaman Rp 3,7 T ke Kamboja untuk Bangun Jalan Ibukota

Jumat, 20 Juli 2018 19:30 WIB

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (kiri kedua) disambut oleh Xi Jinping (kanan kedua) beserta ibu negara Kamboja Bun Rany (kiri), saat Konferensi interaksi dan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) di Shanghai, Cina (20/5). (AP/Ng Han Guan)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah meminjamkan Kamboja US$ 259 juta atau Rp 3,7 triliun untuk membangun jalan baru di ibukota Phnom Penh. Pemerintah Kamboja menggambarkan hubungannya dengan Cina sebagai "panggung terbaik" yang pernah ada.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, adalah sekutu regional terkuat di Cina. Dia tampak akan memenangkan pemilu pada 29 Juli dan memperpanjang kekuasaannya selama 33 tahun setelah oposisi utama dibubarkan tahun lalu atas permintaan pemerintahannya, yang memicu kritik dari masyarakat internasional.

Baca: KPU Kamboja Ancam Kriminalkan Aksi Boikot Pemilu

Dukungan Cina telah mendukung Hun Sen dalam menghadapi kritik atas apa yang dikatakan lawan-lawannya sebagai kehancuran penuh demokrasi menjelang pemilu Kamboja.

Dilaporkan Reuters, 20 Juli 2018, perjanjian pinjaman lunak ditandatangani pada 10 Juli antara Bank Ekspor-Impor China dan Kementerian Keuangan Kamboja untuk membangun jalan lingkar empat jalur sepanjang 47 kilometer, seperti yang diungkap kementerian keuangan Kamboja pada Jumat.

Advertising
Advertising

"Penandatanganan ini merupakan kemitraan strategis baru, bermanfaat dan komprehensif antara Kerajaan Kamboja dan Republik Rakyat Tiongkok," kata pernyataan Kementerian itu.

Kesepakatan baru ini muncul ketika Cina dan Kamboja merayakan 60 tahun hubungan diplomatik mereka.

Baca: Dipenjara, Warga Australia Ini Minta Maaf pada Hun Sen

"Melihat kembali 60 tahun hubungan diplomatik kami, saya dapat menyatakan tanpa keraguan bahwa hubungan dan kerja sama antara kedua negara, berada pada tahap yang terbaik dari sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn.

Cina telah menggelontorkan miliaran dolar dalam bantuan pembangunan dan pinjaman ke Kamboja melalui kerangka bilateral dan China Belt and Road inisiatif untuk membangun Jalur Sutra baru.

"Cina akan terus mendukung Kamboja dalam mengikuti jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya," kata Perdana Menteri China Li Keqiang dalam sebuah surat kepada Hun Sen pada 19 Juli.

Raja Kamboja Norodom Sihamoni mendesak para senator untuk melindungi keadilan dan HAM seluruh rakyat. [VOA}

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja pada Kamis kemarin, merilis tiga surat dari Raja Norodom Sihamoni, Perdana Menteri Hun Sen dan Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn yang dikirim ke pemerintah Cina bersamaan dengan ulang tahun ke-60 hubungan diplomatik Kamboja-Cina.

Surat-surat itu menegaskan kembali dukungan kuat Kamboja untuk Kebijakan Satu Cina dan mengakui manfaat yang diperoleh dari rencana proyek Jalan Sutra Cina.

Dilansir dari The Phnom Penh Post, dalam suratnya, Raja Sihamoni berterima kasih kepada Cina atas keramahan yang ditunjukkan kepadanya dan ibunya.

Baca: Ini Janji Kampanye Hun Sen pada Pemilu Kamboja

"Saya mencatat dengan sangat puas meningkatnya kepercayaan politik dan pertukaran resmi di semua tingkatan antara kedua negara kami, dan sangat menghargai keramahan yang diberikan kepada saya dan Ibu Suri kami setiap kali kami mengunjungi Cina. Kamboja dengan teguh menganut Kebijakan Satu Cina, sementara Cina dengan sepenuh hati mendukung pilihan jalur pembangunan Kamboja," kata surat Raja.

Sementara surat Hun Sen memuji Cina sebagai donor utama bagi Kamboja dan sumber terbesar investasi langsung asing. Ia mencatat bahwa Cina sekarang adalah sumber dari sebagian besar wisatawan ke Kamboja, sementara perdagangan bilateral tumbuh menjadi US$ 5,5 miliar atau Rp 80 triliun tahun lalu.

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

45 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

23 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

23 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya