Pemberontak Suriah Menyerah, Assad Kuasai Perbatasan Israel

Jumat, 20 Juli 2018 16:10 WIB

Foto ini dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, menunjukkan pasukan Suriah, wartawan dan warga sipil melihat bus yang mengevakuasi orang-orang dari dua desa pro-pemerintah, Foua dan Kfarya, di Tel el-Eis, persimpangan antara provinsi Aleppo dan Idlib, Suriah , Kamis, 19 Juli 2018.[SANA via AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Suriah akhirnya menyerahkan diri di provinsi Quneitra barat pada Kamis 19 Juli, dan membuka jalan bagi pemerintah Bashar al-Assad untuk membangun kembali otoritasnya di sepanjang perbatasan Israel.

Dilaporkan Associated Press, 20 Juli 2018, kesepakatan itu, dikonfirmasi oleh pengawas dan aktivis di Quneitra, dan akan menempatkan pemerintah Suriah berhadapan langsung dengan Israel di sepanjang perbatasan untuk pertama kalinya sejak perang sipil pecah pada 2011.

Baca: Seluruh Milisi Kurdi Ditarik dari Manbij Suriah

Satu armada bus tiba di Quneitra pada Kamis malam untuk menjemput militan, aktivis dan warga lain yang menolak menerima penyerahan diri. Bus ini mengevakuasi mereka ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah utara.

Suriah dan Israel berperang dua kali di perbatasan mereka, pada 1967 dan 1973, yang membuat Israel menduduki Dataran Tinggi Golan di provinsi Quneitra.

Advertising
Advertising

Delegasi dari pemerintah dan pemberontak beberapa kali selama dua hari terakhir, bertemu untuk merundingkan syarat-syarat penyerahan diri.

Ribuan warga termasuk pejuang pemberontak, media oposisi, pekerja medis dan warga sipil akan menuju ke utara melalui Quneitra.

Tentara Israel berdiri di atas tank di Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan Israel dengan Suriah.(REUTERS)

Pada hari Kamis, armada bus membantu mengevakuasi penduduk yang dikunjungi dari desa-desa Syiah, pro-pemerintah di Suriah utara yang mengalami pengepungan pemberontak selama tiga tahun, ke pemerintah provinsi Aleppo yang berdekatan. Sekitar 7.000 orang dievakuasi dari Foua dan Kfraya.

Sementara media Israel, Haaretz, melaporkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bersiap untuk memulihkan kendali perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan Israel setelah para pejuang pemberontak di daerah sekitar menyerahkan diri.

Baca: Bendera Suriah Berkibar di Dara'a Setelah 7 Tahun Perang

Para pemberontak di provinsi al-Quneitra di perbatasan dengan wilayah yang dikuasai Israel telah sepakat untuk menerima perjalanan yang aman ke provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di barat laut.

Ini menandai kemenangan besar Assad, yang telah memulihkan wilayah Suriah barat daya selama sebulan terakhir dalam serangan yang didukung Rusia, yang telah memaksa banyak pemberontak untuk menyerah.

Laporan oleh outlet berita militer yang dikuasai Hizbullah mengatakan perjanjian itu menetapkan "kembalinya tentara Suriah, yang diwakili dalam brigade ke-90 dan ke-61, ke posisi yang ada sebelum 2011."

Baca: Ikut Olimpiade di Rumania, Putra Assad Minta Diperlakukan Normal

Satu salinan kesepakatan yang dikirim ke Reuters oleh sumber pemberontak termasuk ketentuan bahwa polisi militer Rusia akan menyertai dua brigade tentara Suriah yang sama "ke garis gencatan senjata dan zona demiliterisasi, menurut perjanjian 1974."

Zona demiliterisasi Dataran Tinggi Golan didirikan pada 1974 setelah perang Timur Tengah tahun 1973. Ketentuan itu tidak menjelaskan implikasi dari penempatan unit militer di zona itu. Akan ada negosiasi lebih lanjut tentang batas waktu untuk menyerahkan senjata sedang dan berat, sesuai dengan kesepakatan dengan pemberontak.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

8 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

9 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

10 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

11 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

13 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

13 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

14 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya