Trump Menolak Izinkan Investigator Rusia Periksa Pejabat AS

Editor

Budi Riza

Jumat, 20 Juli 2018 13:41 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), berbincang di istana kepresidenan Finlandia untuk memulai pertemuan empat mata dalam KTT AS -- Rusia pertama, Senin, 16 Juli 2018.

TEMPO.CO, Washington – Pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menolak untuk menyerahkan pejabat dan warga negara AS untuk diinterogasi investigator Rusia.

Baca:

Donald Trump Teratas Untuk Pencarian Kata 'Idiot' di Google

Kado Bola dari Putin Diperiksa Pengawal Trump

Advertising
Advertising

Pernyataan ini keluar setelah sejumlah politisi mengkritik keras sikap Trump yang dikabarkan mempertimbangkan opsi ini. Salah satu dari 11 orang yang diminta untuk diinterogasi investigator Rusia adalah Michael McFaul, bekas duta besar AS untuk Rusia pada era Presiden Barack Obama.

“Ini merupakan proposal yang ditawarkan secara tulus oleh Presiden Putin tapi Presiden Trump tidak setuju,” kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, 19 Juli 2018 waktu setempat.

Pernyataan terbaru Sanders ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya bahwa Trump mempertimbangkan tawaran itu sebagai imbalan Rusia untuk membuka pintu investigasi atas 12 orang petugas intelijen militer mereka kepada penasehat khusus Robert S. Mueller.

Mueller sedang menyelidiki dugaan intervensi Rusia pada pilpres AS 2016. Trump menyebut tawaran Putin ini sebagai ‘tawaran yang luar biasa’.

Reaksi sejumlah wisatawan saat mengunjungi ruangan Rotunda U.S. Capitol yang kembali dibuka setelah 16 hari tutup di Washington (17/10). Kongres Amerika menyetujui RUU yang diajukan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan. REUTERS/Jonathan Ernst

“Presiden akan bertemu dengan tim membahas ini. Kami akan umumkan jika ada perkembangan soal ini,” kata Sanders sebelumnya.
Bekas Menteri Luar Negeri era pemerintahan Presiden Barack Obama, John Kerry, mengkritik tawaran ini dan memintanya agar Trump segera menolak.

Baca:

Gedung Putih Siapkan Pertemuan Puncak Trump -- Putin

Bakal Bertemu di Helsinki, Ini 11 Pujian Trump kepada Putin

“Pemerintah perlu membuatnya jelas bahwa ini tidak akan menjadi pertimbangan dalam jutaan tahun. Titik,” kata dia seperti dilansir Washington Post.

Senat AS melakukan pemungutan suara pada Kamis, 19 Juli 2018, dengan hasil 98 – 0 untuk resolusi tidak mengikat menolak mengizinkan investigator Rusia menginterogasi sejumlah pejabat AS.

“Lembaga ini harus setuju mengenai pentingnya melindungi para duta besar kita,” kata Chuck Schumer, ketua Fraksi Demokrat di Senat seperti dilansir NBC News.

Ketua Fraksi Demokrat di DPR AS, Nancy Pelosi, mengecam sikap Gedung Putih, yang sempat mempertimbangkan tawaran pemerintah Rusia itu.
“Bahwa Presiden Trump bahkan mau mempertimbangkan ide untuk menyerahkan diplomat kita kepada Putin, itu sudah sebuah penyalah-gunaan kekuasaan,” kata dia.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

6 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

15 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya