Gelombang Panas di Jepang, 14 Orang Tewas

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Juli 2018 14:06 WIB

Seorang pria menyiramkan air ke kepalanya saat gelombang panas ketika menjalankan puasa Ramadan di Islamabad, Pakistan, 23 Mei 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang Panas di Okayama dan sejumlah wilayah lain di Jepang telah menewaskan 14 orang. Temperatur yang sangat tinggi telah terjadi dalam tiga hari terakhir di Jepang pasca negara itu dihajar banjir bandang dan tanah longsor.

Laporan media-media di Jepang menyebutkan gelombang panas terjadi di wilayah-wilayah yang diterjang banjir bandang pada akhir pekan lalu. Dalam musibah itu, setidaknya 200 orang meninggal dunia.

“Suhu sangat panas, yang bisa kita lakukan terus minum air,”kata pria di Okayama kepada televisi Nippon Hoso Kyokai atau NHK.

Baca: Gelombang Panas di India, 1.826 Orang Tewas

Sementara itu, Reuters melaporkan pada Senin, 16 Juli 2018, suhu naik diatas 38 drajat Celcius atau sekitar 102,2 Fahrenheit. Menurut Badan Meteorologi Jepang atau JMA, di beberapa daerah pedalaman dengan kelembaban tinggi, bisa menimbulkan kondisi yang lebih berbahaya.

Sepanjang akhir pekan lalu, setidaknya 14 orang tewas akibat gelombang panas. Diantara korban tewas adalah seorang manula, 90 tahun-an, yang ditemukan tak sadarkan diri di sebuah ladang. Ribuan orang telah dirawat di rumah sakit karena dampak bencana alam ini.

Advertising
Advertising

Baca: Korban Gelombang Panas Pakistan Capai Seribu Orang

Gelombang panas lebih sering terjadi di area-area dataran rendah seperti prefecture Gifu. Di kota Ibigawa pada Senin, 16 Juli 2018, suhu panah naik menjadi 39.3 derajat celcius 102,7 Fahrenheit sehingga menjadikan wilayah itu terpanas di seluruh Jepang. Sedangkan Tokyo pada Senin, 16 Juli 2018, mencatat rekor suhu panas tertinggi, yakni 34 derajat celcius.

Suhu di bagian barat Jepang yang terkena banjir mematikan, mencapai 34,3 Celcius pada Selasa siang, 17 Juli 2018. Hal ini menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi personel militer dan relawan yang membersihkan lumpur dan puing-puing di wilayah bencana itu.

Tercatat pada Minggu, 15 Juli 2018, ada sekitar 200 lokasi di penjuru Jepang dengan suhu di atas 35 Celcius. Masyarakat menyebutnya hari-hari yang sangat panas. JMA mengatakan gelombang panas yang terjadi ini sangat tidak biasa.

REUTERS l TODAY ONLINE l MUH.BASKHORO W.D.

Berita terkait

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

11 jam lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

12 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

16 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

2 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

2 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

2 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.

Baca Selengkapnya