Terdakwa Isu 1MDB, Najib Razak Jadi Oposisi Parlemen Malaysia
Reporter
Terjemahan
Editor
Maria Rita Hasugian
Selasa, 17 Juli 2018 11:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia yang terjerat mega skandal korupsi proyek 1MDB, Najib Rajak menyatakan dirinya siap sebagai oposisi di parlemen.
Najib sebagai pemimpin partai Barisan Nasional diambil sumpahnya kemarin, 16 Juli 2018 sebagai anggota parlemen untuk pertama kalinya.
Baca: Mantan PM Malaysia Najib Razak Diadili
"Saya menerima peran baru saya. Prioritas saya adalah melayani rakkyat, dan saya ingin menjadi anggota dewan oposisi yang konstruktif. Kami juga ingin proses demorkasi di negara ini berjalan dengan baik," kata Najib seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 17 Juli 2018.
Najib juga mengharapkan ke partai pemenang pemilu, Pakatan Harapan agar bertindak aidl untuk semua anggota parlemen apakah mereka yang mendukung pemerintah maupun oposisi.
Di hari pertama di parlemen, Najib membuat kejutan dengan ikut walkout menolak pelantikan ketua parlemen Mohamad Ariff Yusof, mantan hakim di pengadilan banding.
Baca: Istri dan Anak Tiri Najib Razak Jadi Incaran Penyidik
Najib mengikuti keputusan partai oposisi lainnya yang mengkritik prosedur pelantikan Yusof sebagai ketua parlemen.
Meski Najib sudah tidak lagi duduk di kepimpinan UMNO karena mengundurkan diri, namun kursi yang diduduki Najib berada di barisan oposisi di parlemen bersama para pemimpin UMNO.
Partai Barisan Nasional yang dipimpin Najib Razak untuk pertama kali sejak 60 tahun lalu kalah dalam pemilu. Pemilu Malaysia yang berlangsung pada 9 Mei lalu dimenangkan oleh kelompok oposisi pimpinan Mahathir Mohamad.
Baca: Sidang Pertama Parlemen, Oposisi Malaysia Walk Out
Saat ini, Najib Razak yang memilih jadi oposisi di parlemen kini berstatus sebagai terdakwa skandal korupsi di lembaga investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB. Ia diadili pertama kali tanggal 4 Juli lalu.