Masuk Lapangan Final Piala Dunia Rusia, Pussy Riot Protes Ini

Reporter

Budi Riza

Editor

Yon Yoseph

Selasa, 17 Juli 2018 07:00 WIB

Akun twitter Pussy Riot, yang mengklaim sebagai penyusup pertandingan final Piala Dunia 2018, me-retweet cuitan @MenInBlazers bergambar penyusup sedang memberi salam pada Mbape, Minggu, 15 Juli 2018. (twitter.com)

TEMPO.CO, Moskow - Partai Final Piala Dunia 2018 di Rusia menyisakan kisah unik ketika pada pertengahan laga antara Prancis dan Kroasia terhenti setelah beberapa orang dari kelompok Pussy Riot berlari ke lapangan.

Baca:

Tiga orang wanita dan seorang pria anggota kelompok aksi punk feminis Rusia Pussy Riot, yang mengenakan seragam ala kadet militer, menerobos masuk ke dalam lapangan pertandingan tepat pada menit ke 52.

"Bek Kroasia Dejan Lovren terlihat menangkap salah satu pelaku dan menariknya keluar lapangan bersama seorang polisi," begitu dilansir ABC, Senin, 16 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Tak lama setelah kejadian itu, Pussy Riot merilis sebuah pernyataan di Facebook menjelaskan invasi ke lapangan itu sebagai protes terhadap tindakan polisi Rusia. Ini seperti penangkapan ilegal atas pengunjuk rasa dan membuat tuduhan kriminal tanpa alasan.

Pernyataan grup band perempuan ini juga menyesalkan penegak hukum Rusia karena dianggap gagal hidup sesuai dengan citra normal petugas polisi.

Baca:

Pussy Riot, yang sering memakai balaclavas berwarna cerah dan beberapa anggotanya telah menjalani hukuman penjara karena menampilkan lagu-lagu yang mengecam Presiden Vladimir Putin, ditahan dan diinterogasi polisi Rusia akibat aksinya ini.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic, saat penyerahan gelar Piala Dunia 2018 di stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, 15 Juli 2018. REUTERS/Darren Staples

Kelompok itu memusuhi Putin selama bertahun-tahun dan para anggota telah menjalani hukuman di penjara karena melancarkan berbagai protes besar-besaran.

Saat itu, Putin sedang menonton pertandingan itu, yang dimenangkan Prancis 4-2 atas Kroasia bersama rekannya dari Prancis, Kroasia, serta Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Akibat aksinya itu Pusy Riot didakwa dengan pelanggaran hak penonton dan penggunaan ilegal lambang penegakan hukum. Kejahatan ini dapat dihukum dengan denda atau 160 jam layanan masyarakat.

Sebuah video beredar di media sosial Rusia setelah pertandingan itu muncul untuk menunjukkan dua pengunjuk rasa, masih mengenakan seragam polisi, diinterogasi dengan kasar di sebuah kantor polisi.

Saluran TV Internet, Dozhd, mengidentifikasi salah satunya sebagai Pyotr Verzilov, salah satu anggota paling menonjol dari kelompok itu.

Lalu terdengar seorang polisi mengancanya dengan pernyataan keras. "Saya kadang-kadang berharap sekrang 1937," kata polisi itu mengacu pada tahun di mana pembersihan keji Stalinis, seperti dilansir CBS News pada 15 Juli 2018.

Aksi Pussy Riot ini menjadi satu-satunya aksi portes yang tertangkap kamera selama perhelatan akbar Piala Dunia 2018 Rusia.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

7 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

6 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya