Musharraf Gulung Oposisi Pakistan

Reporter

Editor

Minggu, 4 November 2007 19:32 WIB

TEMPO Interaktif, Islamabad: Aparat keamanan hari ini menjaga kantor-kantor penting pemerintah dan mengepung rumah para pemimpin oposisi setelah Presiden Pakistan Jenderal Pervez Musharraf menyatakan darurat nasional, membekukan konstitusi dan memberangus televisi independen.Musharraf mengatakan, jika tindakan tegas tidak diambil sekarang, negeri itu akan terancam. "Terorisme dan ekstremisme meningkat, di mana-mana di Pakistan terjadi serangan bunuh diri," katanya.Ketua Mahkamah Agung Iftikhar Chaudhry, yang mengutuk langkah sang Presiden, dicopot. Musharraf menetapkan konstitusi sementara. Hanya lima dari 17 hakim Mahkamah Agung setuju mengangkat sumpahnya di bawah konstitusi sementara dan hanya 33 dari 87 hakim senior di seluruh negeri itu yang tunduk pada konstitusi sementara.Sejumlah surat kabar setempat mengecam keputusan Musharraf pada Sabtu lalu itu. "Kudeta Kedua Jenderal Musharraf" menjadi tajuk utama harian Dawn. "Ini hukum perang," kata Daily Times.Musharraf mengambil alih kekuasaan republik Islam, yang memiliki senjata nuklir itu lewat kudeta pada 1999. Masa kepresidenannya akan berakhir pada 15 November nanti, tapi Mahkamah Agung belum menetapkan sah-tidaknya hasil pemilihan parlemen--yang dikuasai para sekutunya--yang menetapkan Musharraf sebagai presiden untuk periode berikutnya.Di seluruh penjuru Pakistan, polisi menahan para aktivis politik dan anggota parlemen yang berkampanye menentang kekuasaan militer. Di antara yang ditahan adalah Javed Hashmi, penjabat presiden partai milik mantan perdana menteri Nawaz Sharif; Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan Asma Jehangir; dan Hamid Gul, mantan kepala badan intelijen dan pengkritik Musharraf."Ini bukan darurat, ini hukum perang dan rakyat Pakistan akan memprotesnya," kata mantan perdana menteri Benazir Bhutto, yang terancam bom saat pulang ke Islamabad pada 18 Oktober lalu dan kini buru-buru terbang ke Karachi.Jaksa Agung Malik Mohammed Qayyum membantah bahwa Musharraf menerapkan hukum perang (kekuasaan langsung oleh militer). "Ini hanya keadaan darurat nasional," katanya.| AP | AFP | BBC | IWANK

Berita terkait

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

25 Februari 2019

Eks PM Pakistan Ingin Serang India dengan 50 Bom Nuklir

Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengatakan Pakistan harus menyerang India lebih dulu dengan 50 bom nuklir.

Baca Selengkapnya

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya