Orang Terkaya di Asia, Jatuh Bangun Ambani Kembangkan Bisnis

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Juli 2018 14:10 WIB

Mukesh Ambani. connect.in.com

TEMPO.CO, Jakarta - India dilaporkan telah menjadi rumah bagi lebih dari 100 miliarder, sebuah catatan sejarah bagi negara itu ketika 25 tahun silam India masuk dalam daftar negara termiskin di dunia. Pada Sabtu, 13 Juli 2018, India kembali menjadi sorotan dunia saat Mukesh Ambani, 61 tahun, pengusaha asal India, berhasil menggeser posisi Jack Ma dari Cina, sebagai orang terkaya di Asia.

Kekayaan Ambani saat ini sekitar US$ 44.3 miliar atau sekitar Rp 637 triliun. Dengan begitu, Ambani secara resmi menggeser Ma sebagai orang terkaya di Asia. Kekayaan Ma per Jumat, 13 Juli 2018 sebesar US$ 44 miliar atau sekitar Rp 632 triliun.

Dikutip dari time.com pada Minggu, 14 Juli 2018, Ambani sudah lama menjadi orang terkaya di India. Dia bahkan masuk daftar 20 orang terkaya di dunia. Kendati tajir, Ambani dikenal sebagai sosok yang rendah hati, setidaknya saat berada di hadapan publik.

Baca: Miliarder India Naik Dua Kali Lipat, Mukesh Ambani Teratas

Ambani adalah putra tertua legenda industriawan India, Dhirubhai Ambani, yang mendirikan Reliance, sebuah perusahaan yang melambung seiring perjalanan India menuju era modern. Reliance memulai bisnisnya dibidang tekstil yang sekarang ini tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia. Ambani menceritakan, pada 1977 dan 2017, laba bersih Reliance naik oleh suatu faktor hingga 10 ribu kali lipat.

Advertising
Advertising

Pundi-pundi kekayaan Ambani terdongkrang oleh pandangan ayahnya yang selalu fokus pada bisnis sehingga ingin anak-anaknya pun membangun kerajaan bisnisnya di Reliance. Tak heran, ketika masih sekolah menengah, dia sering menghabiskan waktu berjam-jam pada akhir pekan di kantor bersama ayahnya.

“Keluarga Ambani hidup dengan keras ditengah-tengah kesumpekan, suara bising dan debu sehingga membuat generasi kedua anak-anak Ambani lapar pada ambisi yang tidak biasa untuk mensukseskan bisnis keluarga,” demikian ditulis Dhirubhai Ambani dalam sebuah biografi menceritakan caranya mendidik dua anaknya, salah satunya Mukesh Ambani.

Baca: Bukan Jack Ma, Ini Miliarder Terkaya di Asia

Hidup Ambani dan keluarganya berubah pada pertengahan 1980-an ketika ayahnya mulai mencari investor swasta bagi Reliance, sebuah langkah yang sebagian besar perusahaan-perusahaan di India sulit lakukan ketika itu.

“Dalam perjalanan bisnis, hal terpenting adalah percaya pada diri sendiri dan kemampuan untuk mengkonversikan keyakinan menjadi kenyataan. Ayah saya sangat yakin kami bisa mengumpulkan modal dari pasar uang dan mendapatkan profit. Keyakinan saya yang kedua adalah India adalah sebuah kesempatan besar,” kata Ambani dalam sebuah wawancara.

Ketika ayah Ambani terkena serangan stroke, Reliance mulai dijalankan sepenuhnya oleh Ambani dan adiknya Anil. Dibawah kepemimpinan baru ini, Reliance semakin gencar melakukan diversifikasi usaha, diantaranya mengembangkan usaha minyak dan gas hingga bisa berkontribusi 2 persen pada kebutuhan bensin, minyak solar dan bahan bakar pesawat terbang dunia.

Pada awal tahun 2000, Reliance meluncurkan sebuah bisnis di bidang jasa telekomunikasi. Bisnis ini dilaporkan telah menjadi operator telekomunikasi terbesar keenam di India.

Sama seperti pengusaha pada umumnya, Ambani pun mengalami jatuh-bangun. Pada 2010, perusahaan minyaknya gagal mengunci kesepakatan untuk merger dengan LyondellBasell, sebuah perusahaan penyulingan minyak raksasa milik Belanda-Amerika.

Ambani pun tak luput dari hujan kritik, beberapa pihak mengkritik arogan. Namun Ambani tetap tak pernah ambil pusing dengan hal itu hingga dia pada Juli 2018 mencatatkan namanya sebagai miliarder paling tajir di Benua Asia.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

22 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

5 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya