Mendadak Terkenal, Mental 12 Anak yang Terjebak di Gua Dijaga
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 14 Juli 2018 14:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ke-12 anak satu tim sepak bola sekolah dan pelatih mereka, yang terjebak di Gua Tham Luang, Thailand, akan keluar dari rumah sakit pada Kamis, 19 Juli 2018. Total ke-13 orang itu, di rawat di rumah sakit sejak Selasa malam, 10 Juli 2018, atau segera setelah proses penyelamatan dilakukan.
“Saya dalam kondisi yang sehat saat ini. Terima kasih telah menyelamatkan saya,” kata Note, 14 tahun, salah seorang korban melalui sebuah rekaman video.
Menteri Kesehatan Thailand, Piyasakol Sakolsatayadorn, menjelaskan ada beberapa anak yang turun berat badan sampai lima kilogram dan kehilangan nafsu makan selama dalam perawatan di rumah sakit.
“Terima kasih semua atas dukungan moralnya,” kata Duangpetch Promtep, 13 tahun.
Baca: Penyelamatan Remaja Gua Thailand jadi Rebutan Dua Rumah Produksi
Sepulang dari rumah sakit, ke-12 anggota tim sepak bola sekolah ini dihadapkan pada tantangan baru, yakni ketenaran. Beberapa pihak mengkhawatirkan bagaimana mereka menghadapi ketenaran melalui perhatian besar yang diberikan masyarakat Thailand dan dunia.
Baca: Kenang Misi Penyelamatan, Gua Thailand akan Diubah Jadi Museum
Saat ini, kisah ke-12 anak dan pelatih mereka yang terjebak di dalam gua dikabarkan difilmkan. Ada dua perusahaan perfileman yang ingin memfilmkan pengalaman anak-anak ini dan bagaimana mereka diselamatkan.
“Kami harus mempersiapkan baik anak-anak dan keluarga mereka atas perhatian yang sangat besar ini ketika mereka keluar dari rumah sakit nanti. Semua pihak harus bekerja sama untuk membawa anak-anak ini keluar dari gua dan kita masih harus bekerja sama agar mereka pulih secara fisik dan mental saat mereka tumbuh dewasa,” kata Piyasakol, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 14 Juli 2018.
Dia memperingatkan kepada sanak-keluarga ke-12 anak yang selamat dari gua tersebut agar tidak melakukan wawancara dengan media. Sebab khawatir hal ini bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.