Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenang Misi Penyelamatan, Gua Thailand akan Diubah Jadi Museum

image-gnews
Tim penyelamat berada di dalam Gua Tham Luang guna menyelamatkan 12 anggota tim sepak bola U-16 dan seorang pelatih yang terperangkap di dalam gua di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 25 Juni 2018. Ke-13 orang itu terjebak di dalam gua selama dua hari. REUTERS/Stringer
Tim penyelamat berada di dalam Gua Tham Luang guna menyelamatkan 12 anggota tim sepak bola U-16 dan seorang pelatih yang terperangkap di dalam gua di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 25 Juni 2018. Ke-13 orang itu terjebak di dalam gua selama dua hari. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks gua di Thailand di mana 12 anak sekolah dan pelatih sepak bola mereka terjebak selama dua minggu lebih, akan dijadikan museum untuk mengenang upaya penyelamatan.

"Basis data interaktif akan disiapkan. Ini akan menjadi daya tarik utama bagi Thailand," kata kepala operasional kompleks gua Tham Luang, seperti dilansir dari Reutes, 12 Juli 2018.

Baca: Anak-anak Thailand Pulih, Kehilangan Berat 2 Kg Selama di Gua

Pejabat Thailand mengatakan nasib anak-anak dan penyelamatan multinasional telah menempatkan gua dengan kuat di peta dan direncanakan untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata.

Namun Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan pada Selasa 10 Juli, pencegahan ekstra akan diadakan di dalam dan di luar gua untuk melindungi wisatawan yang berkunjung.

Sebuah buku panduan menggambarkan gua Tham Luang yang relatif belum dieksplorasi sebagai "ruang masuk yang mengesankan" yang mengarah ke jalan yang ditandai dan kemudian serangkaian kamar gua dan batu.

Penduduk desa mengatakan gua memang rentan terhadap banjir dan banyak yang mendesak pemerintah untuk memasang peringatan yang lebih jelas.

Sejumah petugas penyelamat berada di luar Gua Tham Luang guna menyelamatkan 12 anggota tim sepak bola U-16 dan seorang pelatih yang terperangkap di dalam gua di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 25 Juni 2018. REUTERS/Stringer

Chongklai Worapongsathorn, Wakil Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tanaman, mengatakan gua itu akan ditutup pada Kamis tetapi tidak mengatakan sampai berapa lama ditutup.

Dia mengatakan bahwa ada rencana untuk menghidupkan kembali taman nasional yang berdekatan dengan lokasi di mana ratusan petugas penyelamat dan personel militer mendirikan kamp selama pencarian dan penyelamatan.

Orang-orang Thailand percaya legenda dibalik gua yang dikelilingi pegunungan ini. Nama lengkap gua adalah Tham Luang Nang Non, yang berarti gua perempuan yang berbaring.

Legenda mengatakan bahwa seorang putri cantik melarikan diri ke gua bersama kekasihnya. Ayahnya mengirim tentara untuk membunuh kekasihnya, kemudian sang putri bunuh diri.

Baca: Misi Penyelamatan Thailand Sukses, Ini Kata Trump, Mou dan FIFA

Wakil Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tanaman Thailand, Chongklai Worapongsathorn, dilansir dari Bangkok Post, juga mengatakan pihaknya tengah merestorasi gua dalam waktu dekat dan panjang, setelah kerusakan saat proses pengeboran untuk menyelamatkan korban yang terjebak.

Kompleks gua Tham Luang adalah bagian dari taman hutan Doi Nang Non seluas 8 juta meter persegi. Taman hutan ini rencananya akan ditingkatkan statusnya menjadi taman nasional.

Gua Tham Luang terletak 453 meter di atas permukaan laut. Tham Luang adalah kompleks gua batu kapur besar dengan gua besar di pintu masuknya. Kompleks ini memiliki banyak stalaktit dan stalagmit dan tiga gua yang lebih kecil. Pemerintah Thailand berencana menjadikan gua sebagai destinasi wisata dan memasang papan peringatan lebih banyak untuk mencegah insiden serupa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

20 jam lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

1 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

1 hari lalu

Ponsel Honor 50. gizmochina.com
Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

Ponsel Honor 200 Lite dapat ditujukan sebagai penerus seri Honor 100 yang diluncurkan pada November 2023.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

2 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

3 hari lalu

Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

Festival Songkran di Thailand adalah perayaan yang menggabungkan unsur-unsur kegembiraan, kebersihan spiritual, dan tradisi kuno.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

5 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, Festival Songkran dirayakan di Thailand setelah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

6 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.