Bikin Sejarah, Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 12 Juli 2018 05:59 WIB

Ilmuwan Israel berdiri di samping pesawat ruang angkasa tak berawak yang direncanakan oleh tim Israel untuk diluncurkan ke luar angkasa pada akhir tahun dan mendarat di Bulan tahun depan, di Yahud, Israel, 10 Juli 2018.[REUTERS / Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Tel Aviv- Perusahaan luar angkasa Israel, SpaceIL berencana mendaratkan pesawat luar angkasa tak berawak di bulan pada Februari 2018 untuk pertama kalinya.

CEO SpaceIL mengatakan pesawat luar angkasa berbentuk bundar dengan empat kaki terbuat dari serat karbon akan berangkat pada Desember 2018 dari lokasi peluncuran Cape Canaveral, Florida menggunakan roket SpaceX Falcon 9.

Baca:

Perempuan Gugat NASA untuk Kepemilikan Debu Bulan Neil

Advertising
Advertising

Armstrong

Peluncuran pesawat ruang angkasa itu bertujuan mengirim beberapa gambar dan video kembali ke Bumi selama dua hari, setelah mendarat pada 13 Februari 2018. Pesawat ini juga akan mengukur medan elektromagnetik di permukaan Bulan.

"Pesawat luar angkasa kami adalah yang terkecil yang mendarat di Bulan dan kami akan menempatkan bendera Israel di sana," kata Ido Anteby, CEO SpaceIL, seperti dilansir Times of Israel pada 10 Juli 2018.

Haaretz melansir SpaceIL didirikan pada 2011 oleh Yariv Bash, Kfir Damari dan Yonatan Winetraub dengan anggaran sekitar US $ 90 juta atau Rp 1,3 triliun. Mereka harus mengurangi ukuran dan kemampuan operasi untuk peluncuran yang lebih efisien.

Opher Doron, manajer umum divisi ruang angkasa Israel Aerospace Industries, berbicara di samping modul lunar SpaceIL, di ruang khusus di mana pesawat luar angkasa sedang dikembangkan, selama tur pers fasilitas mereka di dekat Tel Aviv, Israel, Selasa, 10 Juli 2018.[AP Photo / Ilan Ben Zion]

Wahana itu dipamerkan di kantor kontraktor pemerintah, Israel Aerospace Industries, pada Selasa. 10 Juli 2018. Wahana ini memiliki tinggi 1,5 meter dan berat 585 kilogram dengan berat bahan bakar mewakili dua pertiga dari total berat. Saat mendarat di bulan, wahana ini hanya akan memiliki berat 180 kg karena sebagian besar bahan bakar sudah terbakar dalam perjalanan.

Pesawat ruang angkasa akan diluncurkan setelah mencapai ketinggian 60.000 kilometer dari Bumi dan akan mengorbit Bumi dan setelah 8 pekan menuju ke orbit Bulan. Kemudian, wahana ini akan melambat dan perlahan mendarat di permukaan bulan.

Baca:

India Siap Menambang Bahan Baku Nuklir di Bulan

Sebagian besar dana kegiatan ini disponsori penyumbang swasta termasuk bendahara kasino Amerika Serikat, Sheldon Adelson, dan miliarder sekaligus co-founder Amdocs, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Israel, Morris Kahn.

Sejak 1966, Amerika Serikat dan Uni Soviet telah menempatkan 12 pesawat antariksa tanpa awak di bulan dengan menggunakan rem untuk perlahan memperlambat pendaratan dan Cina melakukannya pada 2013.

Berita terkait

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

48 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

3 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

4 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

4 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya