Ini Isi Surat Pengunduran Diri Boris Johnson Eks Menlu Inggris

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Juli 2018 11:36 WIB

Demi Mandat Brexit

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Boris Johnson untuk meletakkan jabatan sebagai menteri luar negeri Inggris adalah bentuk protesnya terhadap rencana negosiasi Brexit yang diusung Theresa May, Perdana Menteri Inggris. May ingin hubungan dagang Inggris dengan Uni Eropa tetap dekat setelah negara itu hengkang dari organisasi terbesar di Benua Biru itu, namun Johnson menilai gagasan May bisa membawa Inggris sebagai negara terjajah di bawah aturan Uni Eropa.

“Brexit itu harus soal kesempatan dan harapan. Mimpi sedang mati, tercekik oleh keraguan diri yang tak ada gunanya,” kata Johnson, dalam surat pengunduran dirinya.

Dalam suratnya itu, Johnson mengeluhkan soal keputusan krusial yang telah ditangguhkan oleh pemerintah sehingga Inggris tidak bisa keluar atau pindah dari aturan yang ditetapkan Brussels. Dengan begitu, Johnson menilai Inggris benar-benar sedang mengarah sebagai negara terjajah.

Surat pengunduran diri Johnson disampaikan kepada May pada Jumat, 6 Juli 2018. May terkejut dengan keputusan menterinya itu yang dilakukan setelah pertemuan kabinet.

Langkah Johnson untuk keluar dari pemerintahan May membuat publik terkejut, terlebih keputusan ini dilakukan beberapa jam setelah Menteri untuk urusan Brexit, David Davis, mengundurkan diri. Dua kepergian menteri dalam waktu hampir bersamaan dikhawatirkan akan menggoyang pemerintahan May. Namun May meyakinkan, pihaknya telah mengamankan kesepakatan perpindahan kebijakan perdagangan dan luar negeri Inggris.

Advertising
Advertising

Baca: Johnson Mundur, Jeremy Hunt Menlu Inggris yang Baru

Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris. REUTERS/Peter Nicholls

Baca: Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

May pada Selasa 10 Juli 2018, telah menunjuk Jeremy Hunt untuk menggantikan posisi Johnson. Dalam referendum Juni 2016, Hunt memberikan suara agar Inggris bertahan di Uni Eropa, berbeda dengan Johnson yang memberikan suara Inggris keluar dari lembaga itu.

Masyarakat Inggris yang tak suka dengan Uni Eropa dan pendukung setia Inggris agar bertahan di lembaga itu mengatakan May telah menjalankan tugasnya dan mempersiapkan langkah selanjutnya untuk bernegosiasi dengan Uni Eropa yang bermarkas di Brussels, Belgia. Kendati demikian, pengunduran diri Johnson telah memperdalam rasa tidak percaya diantara para euroskeptics terhadap pemerintahan May dan meragukan proses Brexit.

Harga mata uang pound sterling menurun terhadap dollar Amerika dan euro atas berita keluarnya Johnson dari pemerintahan.

Davis sebelumnya mengatakan rencana May berbahaya dan terlalu longgar. Posisi Davis sekarang telah digantikan oleh Dominic Raab, politisi yang menyuarakan Brexit.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

15 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya