Iran Minta Bank Jerman Tarik Uang Tunai Rp 5 Triliun, untuk apa?

Selasa, 10 Juli 2018 07:30 WIB

Ilustrasi mata uang Euro. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan permintaan Iran untuk menarik 300 juta euro atau sekitar Rp 5 triliun dari rekening bank yang disimpan di Jerman dan mentransfer uang tunai tersebut ke Iran. Laporan ini diberitakan surat kabar Bild pada Senin 9 Juli, yang mengutip pejabat pemerintah yang enggan disebutkan namanya.

Dilaporkan Reuters, 9 Juli 2018, Iran berusaha menarik dana dari Europaeisch-Iranische Handelsbank AG (eihbank) karena khawatir akan kehabisan uang tunai ketika sanksi AS baru terhadap sektor keuangan mulai berlaku.

Baca: Amerika Serikat Bersumpah Jaga Perairan Teluk, Iran Mengancam

Amerika Serikat telah mengumumkan sanksi baru terhadap Iran dan memerintahkan semua negara untuk berhenti membeli minyak Iran pada November mendatang dan perusahaan asing untuk berhenti melakukan bisnis di Iran atau mereka akan masuk daftar hitam AS.

Salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia asal Prancis, CMA CGM, mengumumkan pada Sabtu 7 Juli bahwa perusahaan menarik diri dari Iran karena takut terkena sanksi AS setelah Presiden Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir 2015 pada Mei.

Advertising
Advertising

Gedung Europaeisch-Iranische Handelsbank AG (Eihbank) di Hamburg, Jerman.[Reuters]

Iran mengatakan kepada Otoritas Pengawas Keuangan Jerman (BaFin), mereka membutuhkan uang tunai dari rekening untuk diteruskan kepada warga Iran yang membutuhkan uang tunai saat bepergian ke luar negeri, mengingat ketidakmampuan mereka untuk mengakses kartu kreditnya. BaFin tengah meninjau permintaan Iran, yang telah diteruskan kepada pejabat senior di kanselir, kementerian luar negeri dan kementerian keuangan.

Baca: Iran Kembali Buka Fasilitas Nuklir, AS Ancam Potong Minyak Iran

Kementerian keuangan tidak memberikan pernyataan atas laporan ini. Bundesbank, BaFin dan kementerian luar negeri juga menolak berkomentar. Juru bicara eihbank juga menolak berkomentar, merujuk pada undang-undang kerahasiaan bank.

Dilansir dari Jerusalem Post, Dinas intelijen AS dan Israel khawatir bahwa uang tunai yang dikirim ke Iran akan digunakan untuk membiayai teroris. Namun pemerintah membantah kemungkinan pendanaan teror. Pemerintah Jerman akan mengizinkan Iran untuk menggunakan dana Eihbank. AS dan pemerintah UE sebelumnya menyetujui bank yang berbasis di Hamburg, Jerman, untuk menyimpan uang Iran setelah kekuatan dunia mencapai kesepakatan untuk mengekang program nuklir Iran pada 2015, yang salah satunya menyebut sanksi terhadap bank dicabut.

Rekening bank perdagangan Eropa-Iran dikelola oleh Bundesbank Jerman. Bundesbank diminta untuk membayar 300 juta euro dalam bentuk tunai dan menyerahkannya kepada perwakilan Iran, kemudian akan mengangkut uang ke Iran menggunakan pesawat.

Laporan intelijen Jerman dari negara bagian Bavaria menyimpulkan bahwa Iran bekerja untuk mengubah senjata militer konvensionalnya menjadi sebuah sistem untuk senjata pemusnah massal.

Baca: Turki Tolak Desakan AS Hentikan Impor Minyak Iran

"Iran, Korea Utara, Suriah dan Pakistan melakukan upaya untuk memperluas persenjataan senjata konvensional mereka melalui produksi senjata pemusnah massal," tulis badan intelijen Bavaria pada April 2018, seperti dikutip Jerusalem Post.

Namun Kanselir Jerman, Angela Merkel, tetap mendukung kesepakatan nuklir Iran dan percaya perjanjian itu akan menghentikan Iran memperoleh perangkat senjata nuklir. Angela Merkel belum mengomentari temuan badan intelijen Jerman yang bertentangan dengan pandangannya tentang keefektifan kesepakatan nuklir Iran.

Berita terkait

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

9 jam lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

20 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

4 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya