Ini Permintaan PM Israel ke Rusia Terkait Perang Suriah

Senin, 9 Juli 2018 18:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Moskow, Rusia, 29 Januari 2018. Maxim Shemetov/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Natenyahu, memberikan permintaan kepada Rusia terkait Suriah. Terlepas dari pernyataan Iran bahwa negara itu hanya memberikan dukungan penasihat militer kepada pemerintah Bashar al-Assad, pejabat senior Israel mengatakan bahwa Tel Aviv tidak akan membiarkan militer Iran menginjakkan kaki di Suriah.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada 11 Juli untuk menegaskan kembali bahwa Tel Aviv tidak akan mentolerir masuknya pengaruh Iran di Suriah.

Baca: Ahli Bedah Jantung Populer Dr Oz Sambangi Anak-Anak Suriah

"Minggu ini saya akan terbang ke Moskow untuk pertemuan penting dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kami bertemu dari waktu ke waktu untuk memastikan koordinasi keamanan dan tentu saja, untuk membahas pembangunan daerah," kata Netanyahu seperti dilaporkan Sputniknews, 9 Juli 2018.

Lebih lanjut Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa dia akan menekankan dua prinsip dasar kebijakan Israel pada pertemuan tersebut.

Advertising
Advertising

"Pertama, kami tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran dan pengaruhnya di mana saja di Suriah, tidak dekat dengan perbatasan dan jauh dari perbatasan. Kedua, kami akan menuntut Suriah, dan militer Suriah, menegakkan Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974," tambah Netanyahu. Perjanjian 1974 adalah kesepakatan tentang gencatan senjata antara Israel dan Suriah, yang secara resmi mengakhiri perang Arab-Israel 1973.

Baca: Israel Ancam Serang Pasukan Suriah di Dataran Tinggi Golan

Peran Iran di Suriah dikabarkan akan dibahas pada pertemuan 16 Juli antara Vladimir Putin dan Presiden Donald Trump di Helsinki, Finlandia. Pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS, John Bolton, menyatakan bahwa pertemuan penting itu akan menawarkan kemungkinan perundingan yang lebih besar untuk membantu mengeluarkan pasukan Iran dari Suriah. Namun laporan itu dibantah oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Foto diambil dari video yang dirilis pada Sabtu, 7 Juli 2018 oleh Media Militer Suriah milik pemerintah, yang menunjukkan konvoi kendaraan militer Suriah dekat perbatasan Naseeb dengan Yordania, di provinsi selatan Daraa, Suriah.[Media Militer Suriah Tengah via AP]

Israel telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya atas dugaan upaya Iran untuk membentuk faksi militer permanen di Suriah, sehingga memperluas pengaruhnya di seluruh wilayah. Iran berulang kali membantah tuduhan ini dan menekankan bahwa negara itu hanya mengirim penasihat militer atas permintaan pemerintah Suriah untuk melatih pasukan yang setia kepada Damaskus dalam perang melawan teror.

Sementara menanggapi kehawatiran Israel, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, menyatakan bahwa Iran memiliki penasehat militer di Suriah dalam upaya untuk membantu pemerintah Damaskus dalam memerangi teroris, dan mengatakan bahwa kekhawatiran Tel Aviv tidak relevan.

"Kehadiran Iran di Suriah terbatas pada penasihat militer dan tentara yang membantu warga Suriah dalam perang melawan terorisme," kata Mikhail Bogdanov, seperti dikutip dari Farsnews.

Baca: Bahrum Naim, Pemimpin ISIS Indonesia Tewas di Suriah

Wakil menteri luar negeri Rusia, bagaimanapun mengatakan bahwa Rusia khawatir bahwa konfrontoasi antara Israel dan Iran di wilayah Suriah serta serangan udara Israel dapat mengakibatkan konflik regional berskala besar.

"Sejauh yang kami ketahui, pasukan Iran tidak ada di wilayah Suriah. Ada prajurit Iran sebagai penasihat. Saya pikir jumlah mereka, meskipun saya tidak tahu pasti, sangat terbatas," Mikhail Bogdanov.

Berita terkait

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

11 menit lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

41 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

43 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

3 jam lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

3 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

7 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

8 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya