Cegah Pengaruh Turki, Israel Batasi Bantuan Turki ke Yerusalem

Minggu, 8 Juli 2018 19:00 WIB

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner

TEMPO.CO, Jakarta - Israel dilaporkan akan membatasi bantuan pemerintah Turki ke Yerusalem dan wilayah Palestina lainnya di tengah kekhawatiran pengaruh Turki di antara warga Palestina.

Dilaporkan Sputniknews, 8 Juli 2018, Dewan Keamanan Nasional Israel telah menyusun daftar langkah-langkah menentang Badan Koordinasi dan Kerjasama Turki (TIKA), yang beroperasi di Yerusalem Timur, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Baca: Turki Menahan 331 Tentara Pendukung Gulen

Langkah yang dibuat termaksu membatasi kegiatan TIKA dan menuntut badan mengajukan izin untuk setiap proyeknya. Pejabat intelijen Israel yakin lembaga bantuan Turki menjadi penyokong anggota gerakan Jihad Islam Palestina dan beberapa anggotanya telah menyalurkan dana dan informasi kepada gerakan Hamas.

Laporan intelijen ini berdasarkan retorika anti-Israel yang sering dilontarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang berujung pada kecurigaan Israel terhadap TIKA. Sementara laporan media Israel, Haaretz, menunjukkan bahwa Otoritas Palestina, Arab Saudi dan Yordania, menyampaikan kepada Israel atas upaya Erdogan untuk mengklaim kepemilikan atas tanah Yerusalem dengan memperluas pengaruh Turki di Yerusalem Timur.

Advertising
Advertising

Kapal Mavi Marmara membawa aktivis pro-Palestina dan bantuan kemanusiaan ke Gaza. REUTERS/Emrah Dalkaya

Dilansir dari Times of Israel, TIKA telah membuat 400 proyek bantuan termasuk pekerjaan restorasi di Dome of the Rock, dan kamar asrama baru untuk mahasiswi di Universitas Al-Quds, Ramallah.

Seorang pejabat Israel mengatakan pada Juni bahwa Turki berusaha untuk membeli properti melalui badan amal pemerintah, dan bahwa Otoritas Palestina sudah lelah "memiliki tuan tanah" lain di Yerusalem Timur.

Sementara Arab Saudi dikabarkan khawatir Erdogan berusaha menggunakan pengaruhnya di Yerusalem untuk mengklaim dirinya sebagai penjaga situs-situs Muslim di Yerusalem, memperkuat pengaruhnya atas dunia Arab-Muslim.

Baca: PBB Desak Israel Akhiri Pembongkaran Bangunan di Tepi Barat

Hubungan antara Israel dan Turki mulai memburuk pada 2010 setelah angkatan laut Israel menyerang sebuah kapal bantuan Turki yang mencoba menerobos blokade Israel di perairan Jalur Gaza. Serangan ini menyebabkan 10 orang Turki tewas dan beberapa tentara terluka.

Recept Tayyip Erdogan, yang saat itu menjabat perdana menteri, mengecam serangan itu dan menuntut Israel meminta maaf, serta membayar kompensasi kepada keluarga almarhum dan mencabut blokade Gaza.

Pada 2013, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyaimpaikan permohonan maaf atas insiden tersebut ke Erdogan, dan pada September 2016, Israel membayar US$ 20 juta atau Rp 287 miliar (kurs Rp 14.366) sebagai kompensasi kepada keluarga korban sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai pada Agustus 2016, untuk normalisasi hubungan bilateral Turki dan Israel.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

11 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

11 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

14 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

17 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

18 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya