Perempuan di Cina Ditolak Jadi Guru karena Kurang Tinggi

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Sabtu, 7 Juli 2018 05:56 WIB

Ilustrasi seorang guru. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Provinis Shaanxi di wilayah tengah Cina sedang mempertimbangkan untuk menghapuskan persyaratan menjadi guru setelah seorang perempuan lulusan ilmu kependidikan ditolak untuk menjadi guru hanya karena kurang tinggi. Li, calon guru yang kurang tinggi itu, memiliki tinggi badan 1.4 meter sedangkan standar tinggi untuk menjadi guru adalah 1.5 meter.

Li yang tidak mau dipublikasi nama lengkapnya, diberitahu kalau dia tidak lulus tes untuk menjadi guru pada sebuah sekolah menengah setelah menjalani tes kesehatan. Li lulus kuliah pada pertengahan Juni 2018 dna penolakan terhadapnya dilatar belakangi tinggi badannya yang tidak mencapai 1,5 meter.

Dalam persyaratannya menyebut pelamar wanita harus setidaknya memiliki tinggi badan 1,5 meter dan laki-laki 1,55 meter agar menjadi guru yang berkualitas.

Baca: Guru Dipecat karena Pilkada, Ini Tindakan Dinas Pendidikan Bekasi

Li lantas memprotes hal itu karena semasa kuliah ia telah menandatangani perjanjian untuk mengajar di sekolah umum di mana saja di provinsi tersebut agar bisa mendapatkan beasiswa. Li merupakan mahasiswa jurusan bahasa Inggris di Shaanxi Normal University angkatan 2014.

Advertising
Advertising

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo

Baca: Honeywell Kirim 10 Guru Indonesia ke Pusat Antariksa Amerika

"Empat tahun saya di perguruan tinggi sia-sia dan saya bahkan dapat dituduh melanggar perjanjian beasiswa dengan universitas jika saya tidak bisa mendapatkan kualifikasi mengajar," kata Li, seperti dikutip The Star pada 6 Juli 2018.

Kasus yang menimpa Li kini tersebar luas di media sosial Cina dan menjadi viral. Banyak netizen yang mengecam aturan tersebut. Setelah kasus ini ramai, departemen pendidikan Provinsi Shaanxi berencana menghapus aturan tersebut. Seorang pejabat bernama Yang dari departemen pendidikan Provinsi Shaanxi mengatakan akan menangani kasus ini dan berencana untuk membatalkan persyaratan untuk tahun depan.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

14 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

19 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya