Bekas Korban Penculikan Desak PM Jepang Bertemu Kim Jong Un

Jumat, 6 Juli 2018 07:00 WIB

Barack Obama berjabat tangan dengan PM Jepang, Shinzo Abe saat para fotografer mengambil foto keduanya sebelum Obama dan Abe santap siang bersama di salah satu restoran sushi di kawasan Ginza, Tokyo, Jepang, 25 Maret 2018. Shizuo Kambayashi/Pool via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas korban penculikan Korea Utara, Kamis, 5 Juli 2018, mendesak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membawa kembali seluruh korban dan melakukan pembicaraan langsung dengan Kim Jong Un.

"Kami berharap ada pertemuan tingkat tinggi Jepang-Korea Utara sesegera mungkin. Dan, saya yakin Perdana Menteri juga berpikiran sama," kata Hitomi Soga usai bertemu Abe di kantornya.

Baca: Jepang dan Korea Utara Bertemu di Cina

Warga menonton sebuah program berita TV yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Rudal Korea Utara yang melintasi melintasi kawasan udara Jepang hari ini dilaporkan jatuh pada 06.29 di dekat Hokkaido dan terpecah menjadi tiga bagian di Samudera Pasifik.AP Photo/Ahn Young-joon

Soga di antara lima warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara beberapa dekade lalu, tetapi diizinkan kembali ke rumahnya pada 2002.

Advertising
Advertising

Selama keduanya bertemu, Abe menyatakan tekatnya menyelesaikan masalah penculikan tersebut. "Kedua negara harus menyelesaikan masalah ini dan memulai babak baru diplomasi," tulis Kyodo News.Warga menonton sebuah program berita TV yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Ini merupakan rudal Korea Utara pertama yang berhasil melintasi Jepang sejak April 2009 saat Pyongyang meluncurkan rudal jarak jauh Taepodong-2. AP Photo/Ahn Young-joon

Abe dalam sebuah kesempatakan pernah mengatakan bahwa prioritas pemerintahannya adalah menyelesaikan masalah penculikan warga di Korea Utara. "Saya berharap korban penculikan segera berkumpul kembali dengan anggota keluarganya," kata Abe.

Baca: Soal Nuklir Korea Utara, Jepang Pilih Jalan Diplomatik

Soga, 59 tahun, mengatakan, dia ingin tetap berhubungan terus dengan Miyoshi, seorang ibu yang diculik bersamanya oleh agen Korea Utara 40 tahun lalu.

Pemerintah Jepang secara resmi mendaftar 17 orang korban penculikan oleh Korea Utara. Lima di antaranya telah kembali ke rumah masing-masing pada 2002. Tetapi Pyongyang masih menahan delapan orang yang dikabarkan telah tewas. Sedangkan empat lainnya tidak pernah kembali, termasuk Miyoshi.

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

3 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

5 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

22 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

2 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya