TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Shinzo Abe berharap dapat segera bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Vladivostok, Rusia September mendatang untuk membahas isu penculikan warga Jepang beberapa dekade lalu.
Baca: Jepang Bakal Bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
"Penculikan adalah isu terpenting bagi pemerintahan Abe. Perdana Menteri Abe bertekad untuk mengadakan resolusi melalui negosiasi langsung dengan Ketua Partai Pekerja Korea, Kim Jong Un," kata Ketua Kabinet, Yoshihide Suga kepada para wartawan, Selasa, 12 Juni 2018, seperti dilaporkan The Japan News, 13 Juni.
Abe berencana untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara melalui jalur badan intelijen yang dipimpin Direktur Kabinet Intelijen Shigeru Kitamura.
Baca: Diancam Korea Utara, PM Jepang Abe Segera Amendemen Konstitusi
Pertemuan Abe dan Kim Jong Un diupayakan berlangsung sebelum pemilihan umum pada September mendatang. Abe sebagai ketua Partai Demokrat Liberal kembali maju dalam pemilu.
Untuk itu, Jepang merancang pertemuan informal Abe dan Kim Jong Un dilakukan di sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia pertengahan September mendatang. Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi apakah Kim Jong Un akan menghadiri forum ini.
Baca: Korea Utara Ancam Kirim Awan Nuklir ke Jepang
Mengenai isu penculikan warga Jepang, posisi Korea Utara tidak berubah, yaitu kasus ini sudah selesai. Adapun Jepang masih berharap warganya yang diculik Pyongyang sekitar tahun 1970an hingga 1980an dibebaskan dan pulang ke Jepang, seperti dilaporkan South China Morning Post, 12 Juni 2018.
Adapun isu denuklirasi, Jepang dan Korea Utara telah mengeluarkan Deklarasi Pyongyang pada tahun 2002 yang menyatakan masalah nuklir dan rudal sudah selesai.
Russia Today, 14 Juni, melaporkan, Shinzo Abe dan Kim Jong Un bisa jadi bertemu di Vladivostok jika keduanya hadir di Forum Ekonomi Timur pertengahan September ini. Atau pertemuan keduanya dapat diadakan di Pyongyang karena keduanya sudah saling kontak beberapa kali untuk mengatur pertemuan kedua pemimpin negara itu.