Kisruh Belanja Militer NATO, Persekutuan AS - Inggris Terancam

Rabu, 4 Juli 2018 13:00 WIB

Jim Mattis, Menteri Pertahanan AS. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump telah menyasar Inggris, sekutu militer paling setia Amerika Serikat dalam perang di Irak dan Afghanistan, salah satu di antara beberapa negara NATO yang dikirim surat kritikan karena terlalu sedikit membelanjakan anggaran pertahanannya.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengancam akan mengganti Inggris dengan Prancis sebagai sekutu militer utamanya kecuali Inggris meningkatkan belanja militernya, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirim pada 12 Juni.

Baca: Jelang KTT Donald Trump - Vladimir Putin, NATO di Ambang Krisis

Kata-kata tegas dari Mattis kepada Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson, mencatat Inggris adalah salah satu sekutu NATO yang sudah memenuhi target aliansi untuk menghabiskan 2 persen pengeluaran ekonominya pada sektor militer.

Pangeran Charles asal Inggris berbincang dengan sejumlah tentara saat ikuti latihan militer dalam kunjungannya ke Resimen Mercian di Bulford, Wiltshire, Inggris, 9 Februari 2018. REUTERS

Advertising
Advertising

Namun dikatakan dalam surat ini, itu tidak cukup. Peran global Inggris akan membutuhkan tingkat pembelanjaan pertahanan melebihi dari apa yang kita harapkan dari sekutu yang hanya memiliki kepentingan regional, tulis Mattis dalam suratnya, seperti dilaporkan Reuters, 4 Juli 2018.

"Saya prihatin bahwa kemampuan Anda untuk terus memberikan landasan militer yang kritis ini ... yang beresiko runtuh," tulis Jim Mattis, yang meminta rencana jelas dan pemenuhan anggaran pertahanan dari Inggris sebelum KTT NATO pekan depan.

Surat itu menunjukkan tekad Presiden AS Donald Trump untuk menekan sekutu NATO agar secara signifikan meningkatkan pengeluaran militer menjelang KTT NATO di Brussels.

Baca: Amerika dan Eropa Minta Jerman Pasang Sistem THAAD

Sejak Perdana Menteri Tony Blair bersumpah untuk membantu Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001, Inggris menjadi sekutu utama AS di Irak dan Afghanistan, dan kehilangan 600 tentaranya. Perang Afghanistan dipimpin oleh jenderal Inggris selama puncak konflik tengah berlangsung, sementara Amerika Serikat memimpin di Irak.

"Adalah kepentingan terbaik kedua negara kita bagi Inggris untuk tetap menjadi mitra pilihan AS. Sebagai aktor global, Prancis dan AS telah menyimpulkan bahwa sekarang adalah waktu untuk meningkatkan investasi dalam pertahanan secara signifikan," tulis Jim Mattis memuji Prancis yang meningkatkan anggaran militernya.

Tentara Inggris di Afganistan saat peringatan berakhirnya Perang Dunia I di Lapangan udara Kandahar, Ahad 9 November 2014, di Kandahar, Afganistan. Matt Cardy/Getty Images

Donald Trump telah mendesak anggota NATO untuk memenuhi target aliansi militer Barat menghabiskan setidaknya 2 persen dari PDB mereka untuk tujuan militer atau AS akan menarik diri dari NATO.

Dilansir dari Press TV, Prancis telah menunjukkan komitmen nyata untuk tujuan itu. Presiden Perancis Emmanuel Macron baru-baru ini berjanji untuk menginvestasikan tambahan Rp 4300 triliun untuk militer hingga 2025.

Baca: Balas Kritik Trump, Jerman Anggarkan Belanja Militer Rp 67 T

Sementara Inggris telah memotong belanja pertahanan selama satu dekade terakhir untuk menyesuaikan anggaran dengan program penghematan yang juga melakukan pemotongan belanja domestik. Bagaimanapun Inggris dan Prancis masih memegang peringkat militer yang paling kuat di Eropa.

Beberapa anggota parlemen Inggris menyerukan pembelanjaan meningkat menjadi 2,5 atau 3 persen dari pengeluaran nasional sebelumnya yang ditetapkan 2 persen. Namun pemerintah Inggris juga di bawah tekanan untuk mengucurkan lebih banyak anggaran untuk kesehatan, pendidikan dan polisi, sementara rencana untuk menarik diri dari Uni Eropa dengan Brexit-nya telah memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

14 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

17 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

18 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

19 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

19 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya