Uni Eropa Sepakat Tangani Krisis Imigrasi Bersama

Jumat, 29 Juni 2018 15:00 WIB

Para pemimpin Uni Eropa hadir dalam KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia, 28 Juni 2018.[Stephanie Lecocq/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan tentang krisis imigrasi setelah hampir 10 jam perundingan sengit di Brussels, Belgia, untuk menyelesaikan masalah sensitif yang mengancam serikat dan zona perjalanan bebas Eropa.

"Para pemimpin 28 negara Uni Eropa telah menyetujui hasil KTT termasuk tentang migrasi," kata Presiden Uni Eropa, Donald Tusk, yang memimpin KTT, seperti dilansir dari Reuters, 29 Juni 2018.

Baca: Dari Nigeria ke Aljazair: Perjalanan Maut Imigran di Gurun Sahara

Italia sebelumnya telah memblokir perjanjian apa pun di KTT - yang juga tentang perdagangan dan keamanan, kecuali rekan-rekan Uni Eropa-nya memenuhi tuntutannya atas imigrasi.

Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan puas dengan kesepakatan tentang migrasi yang dicapai oleh para pemimpin Uni Eropa dan nantinya Roma akan memutuskan apakah akan menjadi tuan rumah bagi para imigran.

"Kami puas. Itu adalah negosiasi yang panjang tetapi mulai hari ini Italia tidak lagi sendirian," ujar Conte.

Conte menyebut pokok perjanjian termasuk kemungkinan mendirikan pusat-pusat imigran di negara-negara Uni Eropa untuk memutuskan permintaan suaka, tetapi ia menegaskan bahwa Italia belum memutuskan apakah akan membangun tempat semacam itu di wilayahnya.

Baca: Portugal Siap Tampung 400 Pengungsi yang Ada di Mesir

“Ini adalah keputusan yang akan kita ambil bersama di pemerintahan. Kami sama sekali tidak mendesak untuk melakukannya,” tambah Conte.

Uni Eropa juga sepakat untuk memperketat perbatasan luar mereka dan meningkatkan bantuan bagi Turki, Maroko dan negara-negara Afrika Utara untuk mencegah warganya migrasi ke Eropa.

Baca: Uni Eropa Siap Kucurkan Dana ke Mesir Rp 180 Triliun

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan kesepakatan itu sebagai kabar baik, seperti dilansir dari Skynews. Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengakui isu imigrasi menjadi pemecah di antara negara-negara anggota.

"Secara keseluruhan, setelah diskusi sengit mengenai tema yang paling menantang untuk Uni Eropa, yaitu imigrasi, itu adalah sinyal yang baik bahwa kami menyetujui suatu kesepakatan," kata Merkel.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

4 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

8 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

8 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya