Bentrokan Maut di Nigeria, Lebih dari 200 Orang Tewas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 Juni 2018 16:18 WIB

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, duduk bersama Gubernur Negara Plateau, Simon Lalong dan para pejabat selama kunjungannya ke Negara Bagian Plateau, 26 Juni 2018. Courtesy of Nigeria Presidency/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 200 orang tewas terbunuh pada akhir pekan ini di negara bagian Plateau, wilayah Nigeria tengah. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu bentrokan paling berdarah antara petani dan kelompok penggembala ternak di wilayah itu, dalam beberapa bulan terakhir menjelang diselenggarakannya pemilu.

Menurut Simon Lalong, Gubernur negara bagian Plateau, aparat kepolisian, militer dan unit anti-teror telah dikirimkan ke lokasi kejadian untuk mengakhiri bentrokan berdarah tersebut. Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengunjungi negara bagian Plateau pada Selasa malam, 26 Juni 2018.

Dilansir dari Reuters, kekerasan komunal yang terjadi ini terkait konflik yang terus-menerus terjadi antara petani dan penggembala ternak semi-nomad yang memperebutkan lahan garapan. Terdapat juga aspek etno-religius di mana para penggembala sering dikaitkan dengan etnis Fulani yang kebanyakan muslim dan petani yang berasal dari suku lain yang kebanyakan Kristen.

Baca: Serangan Para Gembala di Nigeria, 86 Tewas

Dikutip dari Reuters pada Kamis, 28 Juni 2018, kepolisian Nigeria sebelumnya melaporkan ada sekitar 86 korban tewas dalam kekerasan komunal tersebut. Kekerasan yang terjadi sejak awal 2018 telah mengakibatkan banyak kematian. Isu keamanan menjadi perhatian utama Presiden Buhari, yang mengatakan ingin terpilih satu periode lagi pada pemilihan yang dijadwalkan pada Februari 2019.

Advertising
Advertising

Baca: Korban Pembantaian di Nigeria Mulai Dimakamkan

Bentrokan kekerasan ini, sebagaimana dilaporkan Associated Press, telah menyita perhatian di negara terpadat di Afirka tersebut. Menurut beberapa sumber, kekerasan komunal ini menjadi lebih berbahaya dari pemberontakan yang dilakukan kelompok garis keras, Boko Haram.

Konflik komunal ini, telah diperburuk oleh ancaman dari kegiatan kelompok ekstrimi Boko Haram. Kelompok ini disebut telah meneruskan serangannya di timur laut sehingga dianggap menjadi penyebab meningkatnya konflik karena para pengembala kemudian terpaksa berpindah mencari wilayah yang aman, salah satunya ke selatan yang terdapat komunitas pertanian Nigeria dengan penduduknya yang padat.

Kepolisian Nigeria mengatakan telah mengirim pasukan khusus, lima tank dan dua helikopter ke Plateau untuk meningkatkan keamanan. Tak hanya itu, Kepolisian Nigeria pun mengerahkan petugas tambahan dari provinsi lain.


Associated Press | Reuters | Ervirdi Rahmat

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

13 hari lalu

Bukan Sekali Kejadian Bentrok TNI Vs Polri, Terakhir Baku Pukul di Pelabuhan Kota Sorong

Bentrokan antara prajurit TNI dan personel Polri beberapa kali terjadi, terakhir 5 hari usai lebaran bentrok di pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

40 hari lalu

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

44 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

45 hari lalu

Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

Penculik yang menyandera 286 pelajar dan staf sekolah dari sebuah sekolah di utara Nigeria menuntut uang tebusan Rp9,6 miliar.

Baca Selengkapnya

Kericuhan di Kajian Syafiq Riza Basalamah, Polisi Panggil 6 Saksi dari GP Ansor dan Banser

53 hari lalu

Kericuhan di Kajian Syafiq Riza Basalamah, Polisi Panggil 6 Saksi dari GP Ansor dan Banser

Kasatkorcab Banser Kota Surabaya menyerahkan sepenuhnya kasus kericuan saat pembubaran kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

Baca Selengkapnya

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.

Baca Selengkapnya

Profil Sebastien Haller, Pemain Kunci Pantai Gading Saat Raih Gelar Juara Piala Afrika 2023

12 Februari 2024

Profil Sebastien Haller, Pemain Kunci Pantai Gading Saat Raih Gelar Juara Piala Afrika 2023

Sebelum mengantar Pantai Gading juara Piala Afrika 2023, Sebastien Haller berjuang melawan kanker testis yang mengancam kariernya.

Baca Selengkapnya

CEO Access Bank Group dari Nigeria Tewas Sekeluarga dalam Kecelakaan Helikopter

11 Februari 2024

CEO Access Bank Group dari Nigeria Tewas Sekeluarga dalam Kecelakaan Helikopter

Enam orang dalam kecelakaan helikopter tersebut tewas di tempat, di mana satu di antaranya adalah CEO Access Bank Group bernama Herbert Wigwe.

Baca Selengkapnya

Prediksi Nigeria vs Pantai Gading di Final Piala Afrika 2023: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

11 Februari 2024

Prediksi Nigeria vs Pantai Gading di Final Piala Afrika 2023: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Laga Nigeria vs Pantai Gading di final Piala Afrika 2023 diprediksi berjalan ketat dan berpeluang berakhir lewat adu penalti.

Baca Selengkapnya