Benjamin Netanyahu Sepakati Proyek Kereta Api Israel - Arab Saudi

Senin, 25 Juni 2018 15:35 WIB

Israel berencana untuk menghidupkan kembali jalur kereta yang menghubungkan semenanjung Arab ke pelabuhan Haifa di Mediterania. [Reuters / Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Perhubungan Israel, Israel Katz, sepakat untuk mempromosikan proyek kereta api dengan Arab Saudi. Katz dan Netanyahu sepakat tentang detail proyek yang akan menghubungkan pelabuhan Haifa ke jaringan kereta api Yordania dan Arab Saudi serta negara-negara Arab lainnya.

Benjamin Netanyahu memerintahkan untuk mulai memajukan rencana konsultasi dengan AS, Uni Eropa, dan berbagai negara di Timur Tengah dan Asia. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan jalur perdagangan yang menghubungkan Eropa dengan Teluk Persia dan Israel

Baca: Tiga Negara Ini Juga Tak Punya Hubungan Diplomatik dengan Israel

"Lintasan untuk Perdamaian Regional" didasarkan pada rencana perluasan rel kereta api di Israel utara, yang akan menghubungkan pelabuhan Haifa ke jaringan kereta api Yordania, kemudian akan dihubungkan dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab Sunni lainnya, seperti dilaporkan Times of Israel, 25 Juni 2018.

Menteri Transportasi Israel, Israel Katz (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.[Times of Israel]

Advertising
Advertising

Rute kereta api akan dimulai ke arah timur dari jalur kereta api Haifa-Beit ke perbatasan Yordania kemudian ke Jenin, dan nantinya menghubungkan Palestina. Meterial proyek akan dikirim dari Eropa ke Haifa, untuk menghindari Suriah yang dilanda perang sipil.

“Israel sebagai penghubung darat antara Eropa dan Mediterania dan Yordania, dan Yordania sebagai pusat transportasi regional, yang akan terhubung ke sistem kereta api ke Israel dan Mediterania di Barat, ke Arab Saudi, serta negara-negara Teluk dan Irak di Timur dan tenggara, dan ke Laut Merah, melalui Aqaba dan Eilat, di selatan,” kata Katz.

Baca: Bekas Menteri Israel Disebut Jadi Mata-mata Iran, Teheran Bilang?

"Di luar kontribusinya terhadap ekonomi Israel, Yordania dan ekonomi Palestina, rencana ini akan menghubungkan Israel secara ekonomi dan politik ke wilayah tersebut dan akan mengkonsolidasikan kamp pragmatis di kawasan ini," tambah Katz.

Infrastruktur transportasi yang ada di Israel, Arab Saudi, dan Negara Teluk memungkinkan untuk penerapan inisiatif dalam waktu yang relatif singkat. Rencana ini menawarkan rute perdagangan yang lebih pendek, lebih murah, dan lebih aman mengingat ketidakstabilan regional yang mengancam jalur melalui Selat Hormuz di Teluk Persia dan Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah.

Baca: Arab Saudi Bangun Kanal untuk Memisahkan Perbatasan Darat Qatar

Israel mengharapkan AS untuk memainkan peran penting dengan memberikan dukungan politik utnuk rencan ini. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan proposal ini menarik, tetap AS belum memiliki informasi tentang proyek ini. Namun dilaporkan oleh Middle East Monitor, Israel telah mempresentasikan rencana proyek kepada delegasi AS untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt.

Menteri transportasi Israel berpendapat bahwa menghubungkan warga Israel dan Palestina dengan dunia Arab akan berpengaruh besar meningkatkan perdagangan dan meletakkan dasar bagi perdamaian regional di masa depan.

Berita terkait

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

1 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

2 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

13 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

19 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

22 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya