Perang Dagang, Trump Bakal Larang Ekspor Teknologi ke Cina

Editor

Budi Riza

Senin, 25 Juni 2018 16:01 WIB

Presiden Donald Trump bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Washington – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bakal bertambah sengit dengan rencana Kementerian Keuangan AS memblokir investasi perusahaan Cina yang ingin membeli perusahaan AS yang memproduksi teknologi industri signifikan.

Salah satu kriterianya adalah minimal 25 persen saham perusahaan investasi itu dimiliki perusahaan asal Cina.

Baca:

Perang Dagang Amerika Serikat-Cina, Trump Tetapkan Tarif Rp 827 T

Advertising
Advertising

Perang Dagang Dimulai, Cina Balas Tarif Impor Amerika

“Pembatasan investasi oleh kementerian Keuangan ini bakal menargetkan sejumlah sektor industri kunci, termasuk beberapa industri yang sedang dikembangkan Cina yaitu “Made in Cina 2025” terkait program pengembangan industri,” kata pejabat AS yang dikutip Reuters, Senin, 25 Juni 2018 waktu setempat.

Pemerintah Cina sedang berupaya meningkatkan kapabilitas industrinya di bidang manufaktur produk teknologi informasi maju, antariksa, eksplorasi kelautan, farmasi, kendaraan energi terbarukan, dan robot. Media CNBC melansir program “Made in China 2025” ini merupakan upaya pemerintah Cina untuk menjadikan negaranya sebagai pemimpin global di bidang teknologi.

Baca:

Cina Tuding Perang Dagang Trump Bencana bagi Ekonomi Dunia

Amerika Jatuhkan Sanksi untuk 13 Perusahaan Cina dan Korea Utara

Soal batasan saham 25 persen tadi, pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan ini masih bisa berubah sebelum pelarangan investasi ini diumumkan pada Jumat, 29 Juni 2018.

Selain pembatasan investasi ini, Reuters melansir kementerian Perdagangan AS dan Dewan Keamanan Nasional sedang menyiapkan mekanisme kontrol ketat untuk menjaga agar teknologi canggih tidak dijual ke Cina. Hingga berita ini diturunkan, juru bicara kementerian Keuangan, kementerian Perdagangan, dan Gedung Putih, belum memberikan konfirmasi atas berita yang dilansir Reuters ini.

Meningkatnya ketegangan antara AS dan Cina ini mengancam pertumbuhan pasar uang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Pemerintahan Trump dikabarkan bakal menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional 1977, IEEPA, untuk membuat berbagai batasan terhadap investasi perusahaan Cina. Aturan ini memberi Trump kewenangan luas untuk membatasi aset yang bisa dijual terkait pertimbangan keamanan nasional. IEEPA ini merupakan undang-undang yang dirancang pasca serangan 11 September 2001 dengan tujuan memotong suplai pendanaan bagi jaringan teroris.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

19 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

21 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya