Menlu Iran: Tuntutan Amerika Serikat Tidak Masuk Akal

Reporter

Tempo.co

Minggu, 24 Juni 2018 16:42 WIB

Seorang wanita membentangkan bendera Iran saat merayakan kesepakatan perundingan penghentian program nuklir di Teheran, Iran, 14 Juli 2015. Para juru runding negara-negara Barat bersepakat dengan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif tentang penghentian program nuklir Iran. AP/Ebrahim Noroozi

TEMPO.CO, Jakarta - Iran secara terbuka melawan 12 tuntutan yang diajukan oleh Amerika Serikat pada 21 Mei 2018. Negara itu menilai tuntutan dan ancaman terhadap Iran yang disampaikan melalui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, adalah cermin keputusasaan Amerika Serikat terhadap perlawanan komunitas internasional atas upaya Amerika Serikat untuk mengakhiri JCPOA.

Amerika Serikat ingin mengakhiri kesepakatan internasional nuklir atau JCPOA yang disetujui pada 14 Juli 20015 pada era Presiden Barack Obama dengan Iran dan negara-negara P5+1. Melalui kesepakatan ini, Iran wajib membekukan program nuklirnya dan sebagai imbalan, sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran akan dilonggarkan, termasuk dibukanya akses bagi Iran pada asset-asetnya.

“Pompeo berusaha membenarkan mundurnya Amerika Serikat dari JCPOA dan mengalihkan opini publik dari perilaku Amerika Serikat yang melanggar hukum dan pelanggarannya secara terang-terangan atas resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yakni sebuah resolusi yang disusun dan diusulkan oleh Amerika Serikat sendiri dan diadopsi dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan PBB,” kata Menteri Luar Negeri Iran, M. Javad Zarif, Minggu, 24 Juni 2018.

Baca: 12 Tuntutan Amerika Serikat untuk Iran

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang juga negosiator nuklir Iran, menyapa para simpatisan saat kedatangannya di bandara Mehrabad di Teheran, Iran, setelah mengakhiri lawatannya di Lausanne, Swiss, 3 April 2015. Sebuah garis besar kesepakatan tentang program nuklir Iran sudah tercapai setelah perundingan maraton antara enam kekuatan dunia dengan Iran di Lausanne, Swiss. AP/Ebrahim Noroozi

Advertising
Advertising

Baca: Amerika Serikat Ajukan 12 Tuntutan, Rouhani: Anda Ini Siapa?

Dalam keterangannya, Zarif mengatakan 12 tuntutan dan ancaman terhadap Iran secara terang-terangan telah melanggar hukum dan norma internasional. Ke-12 tuntutan yang disampaikan Pompeo untuk Iran sangatlah tidak masuk akal, terlebih pemerintahan Amerika Serikat semakin terisolasi secara internasional karena upayanya mengacaukan diplomasi dan multilateralisme. Untuk itu, tidak mengherankan jika tuntutan diterima secara negatif oleh komunitas internasional, termasuk oleh negara sahabat dan sekutu Amerika Serikat.

“Saya benar-benar meragukan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat bahkan memiliki pengetahuan meskipun sedikit tentang sejarah dan budaya Iran serta perjuangan rakyat Iran demi kemerdekaan dan kebebasan, dan jika ia sudah tahu, akankah ia menyampaikan pernyataan aneh semacam itu,” kata Zarif.

Sebelumnya pada Mei 2018, Amerika Serikat mengajukan 12 tuntutan kepada Iran yang jika tidak dipenuhi, maka Iran akan menghadapi sanksi terberat dalam sejarah negara itu. Amerika Serikat diantaranya menuntut Iran agar membuat perubahan bidang militer dan merubah kebijakan-kebijakan kawasan. Amerika Serikat juga menuntut Iran menghentikan dukungan pada kelompok teroris dan jaringan militan garis keras di seluruh dunia.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

8 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya