Suka Kemewahan, Istri PM Israel Diduga Terlibat Penipuan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juni 2018 12:03 WIB

Presiden Guatemala, Jimmy Morales dan istrinya, Hilda Patricia Marroquin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, serta Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Jovel Polanco berfoto dalam acara peresmian Kedutaan Besar Guatemala di Yerusalem, 16 Mei 2018. [Reuters/Ronen Zvulum/Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanhayu, didakwa atas kasus penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan. Dakwaan ini diumumkan Kementerian Kehakiman Israel pada Kamis, 21 Juni 2018, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 22 Juni 2018.

Sara bersama mantan Wakil Direktur Kantor Perdana Menteri Israel, Ezra Saidoff, dituduh telah memesan jasa katering ke rumah dinas Netanhayu dengan menggunakan uang negara sebesar US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar. Kejadian ini berlangsung sekitar 2010 dan 2013. Jika terbukti bersalah, Sara terancam menghadapi hukuman penjara 5 tahun. Tim pengacara Sara menyebut tuduhan ini absurd dan tidak masuk akal.

“Istri Perdana Menteri bukan seorang pegawai negeri yang bahkan tidak tahu prosedurnya. Dia telah berbicara dengan jujur saat dites dengan alat tes kebohongan,” kata tim pengacara Sara.

Baca: PM Israel Netanyahu Kesandung 2 Kasus Korupsi

PM Israel Netanyahu, Sara (istri), dan pengusaha Shaul Elovitch, pemilik saham mayoritas perusahaan telekomunikasi Bezeq. Haaretz. Eyal Toueg, Mark Israel Salem

Advertising
Advertising

Baca: Jaksa Israel Rekomendasikan Benjamin Netanyahu Korupsi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanhayu telah membantah segala tuduhan terhadap istrinya. Meskipun Perdana Menteri tidak disebutkan terlibat dalam kasus ini, dakwaan terhadap istrinya dapat merusak citranya di hadapan publik.

Sejak Benjamin Netanhayu menjabat Perdana Menteri pada 1996-1999 dan menjabat lagi tahun 2009, istrinya telah berada di bawah pengawasan karena gaya hidupnya yang dianggap mewah. Sudah sejak lama keluarga Netanhayu telah mendapat tuduhan miring.

Istri Netanhayu ini telah dituduh menggunakan uang negara untuk menunjang seleranya terhadap barang-barang mewah. Sara juga dituntut dengan dugaan melakukan perilaku kasar terhadap stafnya. Pada Februari 2016, seorang mantan karyawan memenangi perkara di pengadilan atas perilaku kasar Sara terhadapnya.

REUTERS | INDEPENDENT.CO.UK | INSAN QURANI

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

7 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

8 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

8 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

9 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

10 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

13 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya