Perusahaan Korsel Bangun Pabrik Kabel Listrik di Karawang

Senin, 18 Juni 2018 16:54 WIB

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyerahkan tumpeng kepada Presiden Direktur dan CEO LS Cable & System setelah penandatangan kerja sama dengan PT PT Artha Metal Sinergi untuk membangun kabel listrik di Karawang, Jawa Barat, 18 Juni 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Korsel, LS Cable & System (LS C&S) segera membangun pabrik kabel listrik senilai US$ 50 juta di kawasan Artha Industrial Hill, kawasan industri di Karawang Barat, melalui skema joint venture dengan menggandeng PT Artha Metal Sinergi (AMS) perusahaan Indonesia dalam jaringan Artha Graha Network (AGN).

Dalam pernyataan pers Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan disebutkan, perjanjian kerja sama antara LS Cable & System dengan PT Artha Metal Sinergi ditandatangani di Kedutaan Besar RI di Seoul pada 18 Juni 2018.

Baca: Perusahaan Korea Selatan Investasi Rp 330 Miliar di Karawang

Pabrik seluas 64.000 m2 akan siap beroperasi pada akhir tahun 2019. Pabrik ini ditargetkan akan menghasilkan penjualan sebesar US$ 100 juta di tahun 2025. Dengan akan berdirinya pabrik kabel ini, diharapkan target pemerintah dalam mencapai distribusi tenaga listrik yang memadai di seluruh pelosok nusantara semakin mudah direalisasikan.

Indonesia merupakan konsumen kabel listrik terbesar di ASEAN dengan pertumbuhan lebih dari 8 persen per tahun. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur secara masif terutama dalam bidang energi listrik dan konstruksi.

Hadir menandatangani kesepakatan joint venture ini yaitu Presiden Direktur PT. Artha Metal Sinergi Felix Efendi, Artha Graha Network Panji Yudha Winata serta mitra Koreanya yaitu CEO dan CSO LS Cable & System Ltd. Myun Roe-Hyun dan Ju Wan-Soeb. Turut menjadi saksi dalam penandatanganan adalah Direktur Indonesia Investment Promotion Centre di Seoul Imam Soejoedi dan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi.

Dubes Umar menyambut gembira kesepakatan ini seraya meyakinkan pihak Korea Selatan bahwa keputusan pendirian pabrik ini sangatlah tepat. Di hadapan para petinggi perusahaan besar kedua negara tersebut, Dubes Umar menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan tempat terbaik untuk mengembangkan bisnis.

Baca: 2.200 Perusahaan Korsel Beroperasi di Indonesia

Advertising
Advertising

“Saya menyebut Indonesia dalam formula 3 + 2. Tiga hal utama yang menjadikan Indonesia tempat terbaik adalah besarnya pasar yang ada, akses dan ketersediaan bahan mentah serta jumlah angkatan kerja yang berlimpah. Selain itu, dua elemen pendorongnya adalah pemerintah Indonesia yang pro bisnis serta Indonesia juga merupakan negara yang aman,” kata Dubes Umar sembari mengutip rilis pekan ini oleh Gallup Report, lembaga jajak pendapat internasional yang bermarkas di Swiss, yang menempatkan Indonesia sebagai 10 besar negara teraman di dunia.

CEO LS C&S CEO, Roe-Hyun Myung juga menyampaikan hal serupa. “Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan tercepat di dunia yang telah menjadi pasar menarik yang mendapatkan momentumnya saat kunjungan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in ke Indonesia pada akhir November lalu,” tuturnya.

Menanggapi kesepakatan ini, CEO AMS Felix Effendi menyampaikan bahwa Joint Venture memperkuat kerja sama dua sisi.

“Usaha patungan kami tidak hanya menandakan kolaborasi kedua perusahaan, tetapi juga memperkuat ikatan kerjasama kedua negara,” kata Effendi seraya menjelaskan bahwa perusahaan patungan ini akan memanfaatkan keahlian dan pengalaman dari masing-masing pihak dan memberikan proses transfer teknologi yang signifikan dari salah satu produsen kabel listrik terbaik di dunia.

Baca: 12.300 Gerai Kopi Korea Selatan Siap Serap Kopi Indonesia

LS C&S didirikan sejak tahun 1962. Dalam 56 tahun terakhir, perusahaan Korea Selatan ini telah berkembang menjadi salah satu produsen kabel listrik terbesar di dunia dengan memanfaatkan teknologi inovatif pada produknya. Dengan berdirinya pabrik ini di Indonesia, LS C&S akan memiliki tujuh perusahaan produksi di Asia, termasuk di Tiongkok, India, Myanmar, dan Vietnam.

Berita terkait

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

15 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

1 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

14 hari lalu

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

14 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

14 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

15 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Polri Sebut Kendaraan dan Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Sudah Dievakuasi

30 hari lalu

Polri Sebut Kendaraan dan Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Sudah Dievakuasi

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.04 WIB di KM 58 + 600 arah Jakarta ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

30 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya