Italia Usir Kapal Berisi 600 Pengungsi, Macron Kecam Italia

Rabu, 13 Juni 2018 12:50 WIB

Migran asal Afrika berenang ke kapal LSM Spanyol di Laut Mediterania, sekitar 12 mil dari Sabratha, Libia, 23 Juli 2017. Ratusan ribu migran menyebrang dengan perahu karet menuju Eropa, meninggalkan negara mereka yang sedang terjdi konflik berkepanjangan. AP/Santi Palacios

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan populis Italia, dengan kebijakan keras terkait migran, menolak menyelamatkan kapal pengungsi yang mengangkut sekitar 600 migran dan mengusir mereka dari perairan Italia pada Senin 11 Juni.

Langkah ini mendapat tentangan keras dengan Uni Eropa dan negara Mediterania lain, sampai akhirnya Spanyol mengalah dan menerima kapal pengungsi yang terombang-ambing di tengah terik matahari panas laut Mediterania sejak Sabtu, dilansir dari New York Times, 13 Juni 2018.

Baca: Penjaga Pantai Libya Selamatkan 152 Imigran Gelap

Penghadangan terhadap kapal pengungsi ini menjadi ujian pertama Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini, yang mengkampanyekan kebijakan keras antimigran dan berjanji mengusir ratusan ribu pengungsi serta mencegah mereka mendarat di tanah Italia.


Usai pengusiran kapal migran dan ketika Spanyol akhirnya menawarkan bantuan kepada kapal pengungsi, Matteo Salvini menyatakan kemenangan untuk pemerintahannya.

Advertising
Advertising

Baca: Imigrasi Amerika Serikat Kirim 1.600 Imigran Gelap ke Penjara

"Kami mendapat nilai untuk aksi ini, namun ini belum berakhir," ujar Salvini yang menyebut gelombang migran yang menuju ke Italia sebagai "rombongan pasukan pengungsi palsu."

Salvini berjanji akan melakukan tindakan yang sama terhadap kapal-kapal lain nantinya dan akan memotong anggaran untuk para pengungsi. Salvini juga menyerukan untuk menutup pelabuhan Italia dari kapal pengungsi.

"Menyelamatkan nyawa adalah kewajiban, tapi bukan mengubah Italia menjadi tempat pengungsian. Italia harus berhenti menganggukan kepala dan patuh," tulis Matteo Salvini di Facebook.

Baca: Kisah Inspiratif Pengungsi Somalia Pengumpul Sampah Plastik

Matteo Salvini [Reuters]


Dilaporkan Reuters, sekitar 629 pengungsi termasuk 11 anak-anak dan 7 perempuan hamil dari 26 negara benua Afrika terdampar di perairan Mediterania sebelum akhirnya diselamatkan oleh kapal Aquarius, ketika Italia dan Malta menolak menerima mereka. Usai memindahkan pengungsi dari enam kapal kecil mereka, kapal Aquarius dikawal kapal Italia untuk menjauh dari perairan Italia.


Akhirnya, Perdana Menteri Sosialis Spanyol yang baru terpilih, Pedro Sánchez, memerintahkan agar Spanyol menerima pengungsi yang ditolak Italia.

"Ini adalah tugas kami untuk menghindari bencana kemanusiaan dan menawarkan tempat aman bagi orang-orang ini, untuk menunaikan kewajiban hukum internasional," tulis pernyataan resmi pemerintah Spanyol yang menerima pengungsi di pelabuhan timur Valencia.

Baca: Jerman Dalami Dugaan Penipuan Data Pencari Suaka

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam tindakan Italia yang menolak Aquarius.

"Ini adalah sinisme dan sikap tidak bertanggung jawab pemerintah Italia menyusul situasi krisis kemanusiaan," kata juru bicara Emmanuel Macron, Benjamin Griveaux.

Komentar Macron ditanggapi marah oleh Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte.

"Italia tidak bisa menerima pelajaran munafik dari negara-negara yang memalingkan muka ketika para imigran datang," tulis Conte dalam pernyataannya.

Selama lima tahun terakhir, Italia telah menerima 640.000 pengungsi Afrika. Negara-negara Uni Eropa lainnya mengabaikan permohonan dari Italia untuk mengambil sebagian dari pendatang baru dan berbagi biaya perawatan mereka. Penolakan ini telah meningkatkan sentimen anti-Eropa dan anti-pengungsi di Italia.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

4 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

8 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

8 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

8 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

9 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

12 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

12 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

17 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

19 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya