Pohon Baobab Tua dan Besar di Afrika Mati Mendadak, Ada Apa?

Rabu, 13 Juni 2018 10:56 WIB

Pohon Baobab [inhabitant.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Pohon Baobab, pohon purba dan terbesar di dunia dan pohon ikonik benua Afrika, satu per satu mati secara mendadak dalam kurun waktu berdekatan. Salah satu pohon Baobab terbesar di benua Afrika, yakni pohon Platland atau yang juga dikenal Sunland yang digunakan untuk bar yang mampu menampung hingga 15 orang. Pohon ini memiliki keliling 33 meter dan tinggi 19 meter yang berusia 1.000 tahun lebih, sejak musim semi 2016 pohon Baobab ini mulai membusuk dan pada November 2017 pohon hancur sepenuhnya.

Kematian pohon Baobab ini rupanya bukan hal baru, sebab survei tentang pohon Baobab di sejumlah negara Afrika bagian selatan menemukan bahwa puluhan pohon Baobab tertua dan terbesar telah mati dalam beberapa dekade terakhir, seperti dilansir dari NPR, 13 Juni 2018.

Baca: Pria Nigeria Jadikan BMW Seharga Rp 922 Juta Peti Mati Ayahnya


Para ilmuwan mempertanyakan penyebab di balik kematian misterius pohon Baobab dan hipotesis awal menyebut perubahan iklim sebagai penyebab yang paling mungkin.

"Penurunan bencana seperti itu sangat tidak terduga," kata Adrian Patrut, seorang ahli kimia di Universitas Babe-Bolyai Rumania yang menyelenggarakan survei dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Advertising
Advertising

"Ini perasaan yang aneh sebab ini adalah pohon yang dapat hidup selama 2.000 tahun atau lebih, dan kita melihat bahwa mereka sekarat satu demi satu selama masa kita. Ini secara statistik sangat tidak mungkin."

Baca: Sempat Dikubur, Bayi di Brasil Bertahan Hidup secara Ajaib

Patrut mulai meneliti kematian Baobab dengan menggunakan penanggalan radiokarbon untuk mengukur usia Baobab. Survei Patrut dimulai pada 2005 dan mencakup lebih dari 60 pohon. Dari jumlah ini, sekitar 24 memiliki ukuran dan usia tua, termasuk baobab Platland dan sejumlah Baobab lain yang menurut perhitungan Patrut berusia 2.000 tahun lebih.

Patrut mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab kematian, tetapi ia percaya penjelasan yang paling mungkin adalah perubahan iklim.

"Pohon-pohon ini di bawah tekanan akibat peningkatan suhu dan kekeringan," katanya.

Para ilmuwan semakin khawatir tentang status kesehatan baobab di seluruh Afrika, menurut Carla Staver, seorang ahli ekologi sabana di Universitas Yale.

"Survei tersebut mengkhawatirkan komunitas konservasi di Afrika bagian selatan tentang usia panjang Baobab. Perubahan iklim tentu saja tampak seperti penyebabnya," ujar Staver.

Pohon Baobab [africageographic.com]

Dalam risetnya, seperti yang dilansir dari Smithsonian Magazine, selama 15 tahun Patrut telah meneliti 60 Baobab tertua dan terbesar. Namun selama beberapa tahun terakhir 13 pohon Baobab yang ia teliti mati, tiba-tiba membusuk dan rusak.

Negara di selatan benua Afrika termasuk negara-negara seperti Botswana, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe, selama beberapa dekade mendatang akan mengalami beberapa peningkatan suhu yang paling tinggi dan menurunnya curah hujan.

Baobab, terutama yang berusia tua, bisa lebih rentan terhadap kekeringan. Namun David Baum, seorang ahli ekologi di University of Wisconsin, Amerika Serikat, mengatakan lebih banyak bukti dibutuhkan untuk memperkuat hubungan antara perubahan iklim dan kematian Baobab. Faktor lain, termasuk campur tangan manusia seperti mengubah Baobab menjadi bar atau rumah juga bisa menjadi pemicu kematian Baobab.

"sangat mungkin bahwa tindakan manusia, apakah dengan mengubah lanskap lokal atau mengubah iklim global, telah menyebabkan kematian begitu banyak Baobab besar," ungkap Baum.

Baca: Perempuan Gugat NASA untuk Kepemilikan Debu Bulan Neil Armstrong

Pohon yang tertua dalam survei Patrut adalah Baobab yang ditemukan di Zimbabwe yang disebut Panke. Baobab ini mati pada 2011 dan menurut Patrut, Pohon ini berusia sekitar 2.500 tahun, yang berarti pohon Baobab ini tumbuh beberapa tahun setelah berdirinya Republik Romawi.

Pohon Baobab merupakan pohon yang memiliki kedekatan budaya yang mendalam bagi banyak masyarakat di Afrika bagian selatan. Ada mitos di antara masyarakat lokal yang tinggal di dekat sungai Zambezi di Afrika selatan bahwa dewa membuat pohon baobab muda ditanam terbalik, bahwa para dewa mencabut pohon Baobab muda dan ditanam kembali dengan posisi terbalik dengan akar menghadap ke atas. Masyarakat Afrika sering menjadikan pohon Baobab sebagai tempat pemujaan dan tempat pertemuan.

Berita terkait

Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

18 Februari 2024

Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

Bambang Susantono mengatakan kawasan hutan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.

Baca Selengkapnya

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

26 Januari 2024

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Hilangnya semut membuat gajah melahap pohon akasia sehingga singa sulit menangkap zebra di sabana.

Baca Selengkapnya

Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

23 Januari 2024

Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

Dipandang tonggak penting antara kecerdasan buatan (AI) dan pemodelan alami.

Baca Selengkapnya

5 Tanaman Buah yang Bagus untuk Dibuat Bonsai

19 Januari 2024

5 Tanaman Buah yang Bagus untuk Dibuat Bonsai

Tidak semua tanaman buah dapat dijadikan bonsai. Beberapa tanaman ini bisa jadi bahan bonsai yang bagus.

Baca Selengkapnya

Alat Peraga Kampanye Merusak Pohon, Walhi Jatim: Pemerintah Terkesan Abai

9 Januari 2024

Alat Peraga Kampanye Merusak Pohon, Walhi Jatim: Pemerintah Terkesan Abai

Berdasarkan pengamatan Walhi, pemerintah di Jawa Timur hingga kini terkesan abai dan tidak total dalam memberantas pelanggaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Antam Tanam 1.000 Pohon di Halmahera Timur

19 Desember 2023

Antam Tanam 1.000 Pohon di Halmahera Timur

Aksi penanaman pohon buah dan program pengembangan agrowisata ini merupakan pertama di Kabupaten Halmahera Timur

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Pohon Rindang yang Cocok Ditanam di Pekarangan Rumah

10 Desember 2023

Rekomendasi Pohon Rindang yang Cocok Ditanam di Pekarangan Rumah

Tanaman perindang merupakan pohon yang berfungsi menyediakan tempat teduh di sekitarnya sekaligus memiliki fungsi mengurangi polusi udara.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kenang Doni Monardo sebagai Sosok Pekerja Keras dan Pecinta Lingkungan

4 Desember 2023

Ganjar Kenang Doni Monardo sebagai Sosok Pekerja Keras dan Pecinta Lingkungan

Ganjar menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Doni Monardo. Ganjar dan Doni sempat berjanji akan mencari bibit pohon di Maluku.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tanam 2.000 Pohon di Jakarta Timur

27 November 2023

ANTAM Tanam 2.000 Pohon di Jakarta Timur

ANTAM melalui UBPP Logam Mulia telah memberikan sarana urban farming, vertical garden, hingga pelestarian tanaman endemik

Baca Selengkapnya

Peringati HUT RI ke-78 dan Sambut Hari Jadi ke-75 Polwan, Polri Akan Tanam 1 Juta Pohon

18 Agustus 2023

Peringati HUT RI ke-78 dan Sambut Hari Jadi ke-75 Polwan, Polri Akan Tanam 1 Juta Pohon

Polri menargetkan penanaman 1 juta bibit pohon hingga Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya