Pengawal Kim Jong Un Kembali Muncul di Singapura, Siapa Mereka?

Senin, 11 Juni 2018 20:01 WIB

Pengawal Pribadi Kim Jong Un

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 pengawal Kim Jong Un berlari mengawal mobil limousine Mercedez Benz-S-Class yang melaju perlahan membawa pemimpin Korea Utara keluar dari bandara internasional Changi, Singapura pada Minggu, 10 Juni 2018.

Baca: KTT Antar-Korea, Pengawal Jangkung Kim Jong Un Sedot Perhatian

Kehadiran selusin pengawal elit Kim Jong Un mendapat banyak perhatian netizen dan media internasional. Ini kedua kalinya mereka muncul setelah di pertemuan puncak Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Mei lalu di zona demiliterisasi atau DMZ.

Siapa pengawal elit Kim Jong Un itu? Bagaimana mereka sampai terpilih?

Menurut laporan Business Insider, grup pengawal elit Kim Jong Un berpakaian serba hitam atau gelap dengan data-style Barat.

Baca: Singapura Kerahkan Polisi Gurkha untuk Pertemuan Kim dan Trump

Mereka membentuk formasi unik saat mengawal mobil Kim Jong Un. Yakni, 5 orang di sebelah kanan mobil, 5 orang sebelah kiri mobil, dan 2 orang di belakang mobil. Mereka mengapit mobil tersebut.

Setiap pengawal Kim Jong Un merupakan elit militer Korea Utara yang Kantor Utamanya disebut Adjutants atau dikenal sebagai Kantor Partai Pusat #6.

Sejumlah pengawal berlari mengawal mobil Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat kembali ke kediamannya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. Yonhap

Advertising
Advertising

Mereka merupakan segelintir dari warga Korea Utara yang dibolehkan membawa senjata berpeluru tajam saat berada di dekat Kim Jong Un. Mereka membawa senjata semi otomatis dan sejumlah senjata pendukung lainnya.

Mereka menjalani seleksi sangat ketat dengan beberapa kriteria yang ditetapkan:

1. Tinggi tubuh harus sama dengan Kim.

2. Tidak memiliki masalah dalam penglihatan.

3. Menunjukkan kemampuan super di bidang kesehatan fisik, penampilan, dan keahlian bela diri.

4. Memiliki kemampuan super dalam memantau situasi.

Baca: Pertemuan dengan Kim Jong Un, Trump: Saya Membawa Misi Perdamaian

Selain kemampuan fisik dan penampilan, latar belakang keluarga dari kakek-nenek hingga orang tua mereka juga ditelusuri.

Begitu dinyatakan lulus seleksi, mereka kemudian mengikuti pelatihan menggunakan senjata, teknik-teknik mengelak, dan seni bela diri. Mereka harus mampu melumpuhkan lawan tanpa menggunakan senjata.

Selain itu, mereka juga harus tetap fit dalam cuaca yang buruk atau ekstrim.

Pengawal Kim Jong Un ini melakukan pengawalan dengan ketat setelah Kim Jong Un beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan di dalam maupun di luar Korea Utara.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

19 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya