Taliban Afganistan: Gencatan Senjata Bukan untuk Pasukan Asing
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 11 Juni 2018 18:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban Afganistan untuk pertama kalinya mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari untuk menyambut Idul Fitri.
Gencatan senjata pada akhir bulan suci Ramadan itu diumumkan pada Sabtu, 9 Juni 2018, tepatnya setelah pemerintah Afganistan lebih dulu mengumumkan gencatan senjata.
Baca: ISIS dan Taliban di Afganistan Sama Radikalnya tapi Beda Tujuan
Meski gencatan senjata, namun Taliban menyatakan tetap berjaga-jaga jika ada serangan yang datang.
Selain itu, Taliban menyatakan pasukan asing dikecualikan dari gencatan senjata, sehingga operasi bersenjata akan terus berlanjut.
"Mujahidin diperintahkan untuk menghentikan serangan terhadap musuh lokal, tetapi tetap membela diri jika diserang," demikian pernyataan Taliban.
Baca: Turki Desak Taliban Ikut Proses Perdamaian Afganistan
Selain gencatan senjata, Taliban juga mempertimbangkan melepaskan tawanan perang asalkan tahanan itu berjanji untuk tidak kembali ke medan perang.
Mohammad Haroon Chakhansuri, juru bicara presiden Afghanistan, menyambut pengumuman gencatan senjata selama konferensi pers di Kabul.
"Kami berharap Taliban akan berkomitmen untuk melaksanakan pengumuman gencatan senjata mereka," kata Chakhansuri seperti dilansir Washington Post pada 10 Juni 2018.
Baca: Ngeri, Ini Fatwa Ulama-Ulama Taliban
"Pemerintah Afghanistan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan tidak ada pertumpahan darah di Afghanistan."
Lebih lanjut Chakhansuri berharap gencatan senjata Taliban akan berlanjut ke proses perdamaian abadi di Afganistan.
WASHINGTON POST|NY DAILY NEWS