Jho Low Mau Bantu Proses Investigasi Skandal Korupsi 1MDB

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Juni 2018 12:12 WIB

Jho Low. scmp.com

TEMPO.CO, Jakarta - Low Taek Jho atau Jho Low, pengusaha asal Malaysia yang merupakan tersangka utama skandal korupsi 1 Malaysia Development BHD atau 1MDB, akhirnya buka suara. Pada Kamis, 7 Juni 2018, Jho Low memberikan perintah kepada pengacaranya untuk menghubungi lembaga anti-korupsi Malaysia, MACC, guna menyampaikan bahwa dia akan membantu proses investigasi kasus ini.

Akan tetapi, statusnya yang sudah menjadi tersangka oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia membuatnya keberadaanya masih sulit dilacak. Beberapa media melihat Jho Low berpindah tempat di seluruh dunia, seperti Thailand, Hong Kong, dan Australia.

"MACC meminta kepada siapapun yang mengetahui keduanya atau salah satu pihak harap hubungi petugas MACC atau kantor MACC terdekat," ujar Komisi Antikorupsi Malaysia dalam pernyataan resminya seperti dilansir The Star pada Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: Jho Low Buron, Mendagri Malaysia: Kami Punya Cukup Bukti Kuat

Jho Low, 37 tahun, telah ditetapkan sebagai tersangka utama dalam skandal korupsi 1 MDB, yang menyeret mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak. Menteri Dalam Negeri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, mengatakan langkah nyata harus diambil untuk menangkapnya.

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs thestar.com.my pada Jumat, 8 Juni 2018, Muhyiddin menghimbau pada masyarakat agar bersabar dalam proses penahanan Jho Low yang sekarang masih buron. Sebab saat ini sejumlah otoritas berwenang sedang bekerja keras untuk memfinalisasi detail keterlibatannya dalam kasus ini.

"Orang-orang bertanya kepada saya, mengapa saya belum menahan Jho Low. Saya jawab bahwa kami butuh sedikit lagi untuk mengumpulkan informasi," kata Muhyiddin.

Baca: Komisi Antikorupsi Surati Jho Low, Otak Skandal 1MDB, Ini Isinya

Sebelumnya, lembaga anti-korupsi Malaysia pada Kamis, 7 Juni 2018, telah menerbitkan surat penahanan terhadap Jho Low yang sekarang buron. Selain Jho Low, dikeluarkan pula surat penahanan untuk Datuk Shahrol Azral Ibrahim Halmi, mantan CEO 1MDB, dan Roger Ng, mantan banker Goldman Sachs, yang keluar dari perusahaan tersebut pada 2014.

“Ini merupakan situasi genting dan saya menghimbau pada seluruh staf Kementrian Dalam Negeri untuk memberi dukungan penuh dalam proses investigasi ini,” kata Muhyiddin pada media The Star hari ini (8/6/2018).

Jho Low diduga telah melakukan pengiriman dana sebesar RM 42 juta atau sekitar Rp.146 milyar dari rekening perusahaan SRC International, anak perusahaan 1MDB, ke rekening pribadi eks perdana menteri Najib Razak.

SRC International dibentuk pada 2011 oleh staff administrasi Najib untuk mengakomodir investasi luar negeri bidang ketersediaan energy listrik. SRC International termasuk salah satu unit 1MDB sebelum bergabung dalam naungan Kementrian Dalam Negeri 2012.

Sosok Low Taek Jho, pengusaha muda asal Malaysia, mendadak jadi sorotan dunia setelah kapal pesiar mewah miliknya disita oleh kepolisian Indonesia pada Rabu, 28 Februari 2018 di Teluk Benoa, Bali. Namun jauh sebelum peristiwa ini, laki-laki 37 tahun itu sudah menjadi sorotan otoritas berwenang Malaysia dan Amerika Serikat atas dugaan terlibat dalam pusaran skandal 1MDB.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

39 menit lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

5 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

19 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

20 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya