Amerika Serikat Siapkan Rencana Kemungkinan Serangan Rusia?
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 7 Juni 2018 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menekan para sekutunya di Eropa agar mendorong Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO lebih bersiap menghadapi kemungkinan serangan Rusia. Amerika Serikat bahkan menilai, kapal dan pesawat tempur dianggap perlu dipersiapkan sebagai pencegahan.
Dilansir dari Reuters.com pada Rabu, 6 Juni 2018, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, akan membicarakan rencana dan persiapan antisipasi serangan Rusia tersebut dalam pertemuan dengan beberapa menteri pertahanan negara-negara Eropa di Brussels, Belgia, pada Kamis 7 Juni 2018.
Baca: Nato Tuding Korea Utara Menjadi Ancaman Global
Baca: Petinggi Militer Rusia dan Nato Sepakat Bertemu Bahas Suriah
Menanggapi langkah Washington tersebut, Rusia dengan tegas menolak ide itu. Sebaliknya, Rusia menyebut NATO sebagai ancaman keamanan. Utusan Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, mengatakan rencana persiapan untuk menangkis kemungkinan serangan Rusia hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah Eropa.
Hubungan NATO dan Rusia sendiri akhir-akhir ini mencapai titik terendah dan kerap diwarnai ketegangan.
“Kami memiliki musuh (Rusia) yang bisa dengan cepat memasuki Baltik dan Polandia melalui serangan darat,” kata seorang diplomat senior NATO yang tidak mau dipublikasi identitasnya dan telah diberi pengarahan terkait rencana Amerika Serikat itu.
Sebelumnya, pada awal Mei 2018, Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim armada ke Lautan Atlantik Utara sebagai langkah mengantisipasi serangan Rusia. Tak hanya itu, para anggota NATO juga meluncurkan simulasi latihan untuk menghadapi serangan angkatan laut dan serangan cyber.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, diketahui telah mendesak Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, untuk berupaya melawan pengaruh Rusia di Eropa. Saat yang sama, muncul pula pemberitaan bahwa Amerika Serikat berencana menjual sistem pertahanan rudal canggih ke Jerman.
REUTERS | NEWSWEEK | INSAN QURANI