Gunung Berapi Guatemala Meletus, Bandara Internasional Ditutup
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 4 Juni 2018 17:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Guatemala terpaksa menutup satu-satunya bandara internasional La Aurora di Guatemala City setelah gunung berapi di negeri itu meletus pada Ahad petang, 3 Juni 2018, waktu setempat. "Penutupan itu demi menjamin keselamatan penumpang dan pesawat," tulis CNN.
Para pejabat di Guatemala mengatakan kepada media, letusan gunung berapi masih menimbulkan bahaya dan dapat menyebabkan lebih banyak lumpur dan aliran piroklastik. "Suhu dalam aliran piroklastik dapat melebihi 700 derajat Celcius dan abu vulkanik dapat berada dalam jarak 15 kilometer," kata Direktur Institut Seismologi, Gunung Api dan Meteorologi Guatemala, Eddy Sanchez.
Lihat Foto: Letusan Gunung Berapi Guatemala Membuat 25 Orang Tewas
Letusan gunung berapi Fuego pada Ahad kemarin telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai hampir 300 lainnya. Bencana itu, tulis media di Guatemala, terburuk sejak lebih dari empat dekade lalu.
Volcan de Fuego atau Gunung Api Fuego memuntahkan lahar panas sejauh delapan kilometer dan melepaskan debu serta asap hitam tebal menyebar ke ibu kota Guatemala dan daerah sekitarnya.
Beberapa media melaporkan, sebagaimana dikutip Reuter dan CNN, korban teas akibat letusan gunung berapi paling aktif di Amerika Latin itu tampak bergelimpangan dan terseret air berasap. Kata pejabat setempat, ini adalah letusan kedua dari gunung berapi setinggi 3.763 meter pada 2018.
Baca: Gunung Meletus, Warga Guatemala Siap Diungsikan
"Ada lahar panas mengalr ke Desa El Rodeo. Korban tewas dan cedera akibat terbakar," kata Sekretaris Jenderal Badan Penanggulangan Bencana Guatemala atau CONRED, Sergio Cabanas, seperti dilansir Reuters pada 4 Juni 2018.